Mengapa Lazio Tak Bisa Melakukan Transfer Pemain Meski Menjual Rovella Rp872 Miliar ke Inter?

Salernitana vs Lazio
Pemain Lazio Nicolo Rovella. (Lazio / X)
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Lazio kembali menjadi sorotan bursa transfer musim panas karena dilarang membeli pemain dari bursa transfer.

Meski punya peluang mendapatkan dana segar dari Nicolò Rovella ke Inter Milan, tetapi klub ibu kota itu dipastikan tetap tak bisa bergerak untuk membali pemain.

Blokade transfer yang menghantam Biancoceleste menciptakan kekacauan di internal klub, dan masa depan Maurizio Sarri pun kembali terombang-ambing.

Baca Juga:Gimenez Tak Cocok dengan Taktik Allegri, AC Milan Terancam Tanpa Striker Murni di Awal MusimLazio Tak Bisa Beli Pemain di Bursa Transfer, Maurizio Sarri Merasa Ditipu Presiden Claudio Lotito

Situasi ini memunculkan pertanyaan besar: mengapa Lazio tetap tidak bisa merekrut pemain, meski bisa mendapatkan dana dari hasil penjualan besar seperti Rovella?

Ketika Claudio Lotito memutuskan untuk kembali membawa Sarri di bangku pelatih, ada ekspektasi bahwa penjualan beberapa pemain akan membuka ruang untuk belanja pemain baru.

Nama-nama seperti Nuno Tavares, Rovella, Loum Tchaouna, dan Tijjani Noslin termasuk dalam daftar jual yang direstui sang pelatih.

Secara total, potensi pemasukan dari empat nama itu bisa mendekati €80–90 juta (setara Rp1,39–1,57 triliun).

Sayangnya angka-angka besar itu hanya terlihat menggiurkan di atas kertas. Dalam praktiknya, mereka belum cukup untuk membuka blokir pasar yang saat ini mengikat Lazio.

Masalah Utama: Likuiditas dan Pembayaran Bertahap

Persoalan terbesar Lazio bukan pada nilai total penjualan, melainkan pada waktu dan bentuk pembayaran.

Dalam kasus Rovella, meski nilai transfernya bisa mencapai €50 juta, Inter tidak wajib membayar semuanya di muka.

Baca Juga:Media Italia: Inter Milan Akan Boyong Gelandang Como Jika Calhanoglu HengkangLazio Tolak Mentah-Mentah Tawaran Inter: Rp611 Miliar Juta Plus Asllani Tak Cukup untuk Rovella

Seperti banyak kesepakatan transfer lainnya, pembayaran dilakukan secara bertahap dalam beberapa tahun.

Artinya, dari €50 juta tersebut, Lazio kemungkinan baru menerima sekitar €17 juta (sekitar Rp296 miliar) sebagai pembayaran awal.

Jumlah itu terlalu kecil untuk memenuhi tiga parameter keuangan penting yang diwajibkan operator liga: indeks likuiditas, rasio utang, dan rasio gaji terhadap pendapatan.

Tanpa memenuhi ketiga indikator tersebut, Lazio secara administratif tak bisa mendaftarkan pemain baru.

Bahkan jika mereka memiliki target incaran, negosiasi tak bisa dimulai sebelum blokade resmi dicabut paling cepat menjelang penutupan bursa transfer, pada tanggal 1 September.

Lotito dalam Tekanan, Sarri Menunggu Kepastian

Presiden klub Claudio Lotito kini berada dalam tekanan besar. Upaya untuk meyakinkan publik bahwa keuangan Lazio tetap “stabil” terdengar kontras dengan kenyataan di lapangan.

0 Komentar