Dalam drama ini, dunia setelah kematian bukanlah akhir, tetapi awal dari perjuangan keadilan.
Mu Jin diwajibkan menjalani tugas selama enam bulan penuh untuk membantu para klien hantu, tanpa menerima imbalan, tanpa waktu istirahat, dan menghadapi ancaman dikirim ke neraka jika ia gagal menjalankannya.
Elemen fantasi tersebut bukan hanya gimmick semata, tetapi menjadi alat naratif yang kuat untuk menyampaikan pesan moral, yaitu bahwa keadilan harus ditegakkan, bahkan setelah kematian.
5. Kritik Sosial yang Dibungkus dengan Humor dan Emosi
Baca Juga:Jelang Final Episode, Oh My Ghost Clients Kuasai Prime Time Jumat, Tim Mujin Beri Ucapan PerpisahanBaterai Dijamin Awet! Intip Fitur Canggih Sepeda Listrik United Rugen N1 dan DX
Oh My Ghost Clients tidak hanya menghibur, tapi juga berani mengkritik sistem.
Mulai dari eksploitasi pekerja, budaya kerja berlebihan, hingga maraknya penipuan investasi, semua dibahas dengan cara yang halus namun menghantam.
Salah satu adegan paling mengena adalah saat Mu Jin secara tidak sengaja menjatuhkan kartu namanya ke patung Jeon Tae Il, aktivis buruh Korea yang legendaris.
Momen tersebut menjadi simbol kuat bagaimana masa lalu dan masa kini saling terhubung dalam perjuangan keadilan.
Dengan penampilan solid dari para pemain, alur cerita yang menyentuh, serta kombinasi unik antara genre hukum, supranatural, dan kritik sosial, Oh My Ghost Clients adalah drama Korea yang tidak boleh dilewatkan musim ini.