Dijelaskan bahwa acara dangdutan tersebut terjadi setelah rangkaian kegiatan peringatan tahun baru Hijriyah selesai. Di mana peserta dan para pejabat Kemenag sudah tidak ada di lokasi. “Hanya beberapa panitia yang berada di lokasi untuk membereskan perlengkapan,” katanya.
Sebagai pengusir sepi saat beres-beres, panitia memutar lagu-lagu religi. Namun ada salah satu panitia yang menyanyikan lagu dangdut sampai akirnya menjadi polemik. “Kejadian ini tidak direncanakan, tidak termasuk dalam susunan acara dan tidak melibatkan peserta kegiatan,” katanya.
Kepala Kemenag Kabupaten Tasikmalaya juga sudah memanggil panitia terkait. Serta memperingatkan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Baca Juga:Polemik Zero ODOL, Angkutan Barang di Kota Tasikmalaya Minta Peraturan Harus Menyesuaikan Kondisi di LapanganTERKENAL BAU! Sudah Puluhan Tahun RPH di Kota Tasikmalaya Belum Punya IPAL
Pihak Kemenag juga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan setelah video tersebut beredar. Namun ditegaskan bahwa itu bukan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan tahun baru Hijriyah. “Tidak pernah ada rangkaian kegiatan dangdutan dalam acara penyambutan 1 Muharam 1447 di Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya,” tandasnya.(rangga jatnika)