TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Di tengah tantangan industri kerajinan tradisional yang semakin kompetitif, Kelompok Bambu Raya di Kampung Salareuma, Desa Jayamukti, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, terus membuktikan eksistensinya melalui inovasi tanpa henti.
Salah satu karya terbaru mereka adalah anyaman bambu dengan motif unik yang terinspirasi dari keindahan ekor merak.
Dipimpin oleh Dadang Suganda, kelompok yang menjunjung semboyan “Jaya Sadapur Mukti Salembur” ini memperkenalkan motif baru hasil olah pikir dan tangan terampil para anggotanya.
Baca Juga:Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasikan Perda Pedoman Pelayanan Kepemudaan: Dorong Optimalisasi PemudaKuatkan Peran FKDM Kabupaten Tasikmalaya dalam Menjaga Keamanan: Bentuk FKDM Kecamatan dan Desa
Menurut Dadang, ide awal muncul ketika mengamati karya sejenis dari pengrajin lain, namun desain tersebut masih memiliki kelemahan struktural, khususnya pada bagian sulur dan pakan yang terlalu berdempetan.
“Hal ini menimbulkan masalah ketika motif tersebut diaplikasikan ke dalam bentuk fungsional seperti penyekat ruangan atau pelapis pintu,” bebernya kepada Radar, Kamis 26 Juni 2025.
Dalam mengatasi permasalahan tersebut, Dadang mengembangkan pola dengan rumus tersendiri yang mampu mengunci anyaman, sehingga antara sulur dan pakan tidak lagi bertumpuk atau bergesekan.
Tidak hanya memperbaiki struktur, Dadang juga menambahkan motif khas berbentuk bunga cengkeh di bagian tengah anyaman sebagai pembeda dari karya lain yang sudah ada.
“Keindahan motif ini terlihat semakin menonjol ketika dipandang dari kejauhan. Pola lengkung dan titik-titik pada anyaman menciptakan visual menyerupai kipasan ekor merak yang sedang mekar, sebuah inspirasi estetika yang kemudian menjadi dasar penamaan motif tersebut,” bebernya.
Meskipun belum diketahui apa nama motif serupa yang dibuat pengrajin lain, Dadang memilih nama “ekor merak”, karena ia merasa motif tersebut selaras dengan filosofi dan visual burung merak yang dikenal indah dan elegan.
Walau belum secara resmi diluncurkan ke pasar, Dadang telah membagikan hasil karyanya melalui media sosial seperti Facebook. Ia menyebut masih ada beberapa penyempurnaan teknis yang harus diselesaikan sebelum motif ini digunakan dalam skala besar.
Baca Juga:Tubuh Mengingat Segalanya: Eksperimen Terapi Alternatif BCR Gunakan EEG untuk Ukur EfektivitasAnggaran Minim, Dinas PUTRLH Kabupaten Tasikmalaya Tetap Laksanakan Perbaikan Jalan
“Rencananya, motif anyaman ekor merak ini akan ditampilkan dalam peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI pada Agustus 2025 serta Hari Jadi Kabupaten Tasikmalaya melalui pertunjukan seni “Amaringkung Bambu Raya” dalam bentuk kreasi seni Merak Bambu,” ucapnya.