TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – SMP Persis Gandok Kota Tasikmalaya untuk pertama kalinya meluncurkan buku antologi puisi berjudul Seranum Cinta karya seluruh siswa, Selasa (24/6/2025).
Peluncuran buku tersebut dilakukan dalam acara bertajuk Karya dan Prestasi dengan tema Ekspresikan Potensi, Rayakan Prestasi. Kegiatan digelar di ruang kelas, bersamaan dengan pembagian rapor dan penyerahan penghargaan kepada siswa berprestasi.
Kepala SMP Persis Gandok, Wildan Fauzi Nurhilmi, menjelaskan bahwa buku antologi puisi ini merupakan refleksi dari para siswa selama satu tahun belajar di dalam kelas.
Baca Juga:Di Tengah Efisiensi, Christian Mikhael Berhasil Membawa Aston Inn Tasikmalaya Jadi TerfavoritUniversitas Telkom-Unsil Kolaborasi Kenalkan eLiveStock, Aplikasi Pengelolaan Ternak
Adapun hal yang mendorong diterbitkannya buku karya siswa tersebut, menurutnya, berawal dari momentum semarak Hari Pendidikan Tahun 2024, di mana SMP Persis Gandok menggelar program Spekta. “Dalam program Spekta ada semarak pendidikan dan literasi dalam rangka Hari Pendidikan Nasional,” ujarnya.
Salah satu tema yang diangkat dalam program Spekta tersebut adalah literasi menulis. Dimulai dari pembelajaran tentang bagaimana cara menulis, para siswa kemudian diarahkan untuk membuat karya tentang perjalanan pembelajaran.
“Kenangan apa yang paling menarik dalam pembelajaran, kemudian pengalaman-pengalaman apa dalam pembelajaran di kelas 7 dan 8 yang berkesan, yang pernah dilaksanakan, yang pernah dibuat proyek apa. Dibuatlah dalam nuansa puisi,” jelasnya.
Karya tulis dalam bentuk puisi dipilih karena dinilai relevan untuk tahap awal. “Karena ini baru awal, saya melihat bahwa puisi tidak terlalu panjang, hanya meluapkan perasaan. Juga satu di antara penguatan dari mapel Bahasa Indonesia di mana salah satunya adalah fiksi. Meskipun sederhana, tapi merefleksikan apa yang terjadi,” katanya.
Wildan mengungkapkan bahwa seluruh puisi dari semua siswa dimuat dalam buku tersebut, tanpa seleksi karya terbaik. “Ini seluruh santri, tidak diambil yang terbaik. Saya ingin seluruh santri memiliki akarnya atau karyanya. Jadi total dari santri kelas 7 dan 8 seluruh karyanya dimuat dalam buku tersebut,” terangnya.
Ia menyebut, genre puisi yang ditulis siswa pun beragam. “Ada yang berorientasi pada lokasi, proses pembelajaran, ada juga yang kepada nuansa belajar, ada yang bergenre religius, prinsip hidup, ada yang bergenre harapan ke depan. Jadi sayang kalau hanya dipilih sebagian. Oleh saya semuanya dimasukkan karena memang memuat perjalanan dari awal sampai akhir di kelas 7 dan 8 yang mereka rasakan,” ucapnya.