TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ribuan warga Kota Tasikmalaya memadati jalanan sejak Kamis pagi (26/6/2025) untuk mengikuti Pawai Tarhib 1 Muharam 1447 H.
Kegiatan ini digelar Pemerintah Kota Tasikmalaya sebagai bagian dari peringatan Tahun Baru Islam dan diikuti oleh pelajar, santri, ASN, ormas Islam, hingga tokoh agama.
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, menyampaikan bahwa pawai ini bukan sekadar seremoni, melainkan bagian dari syiar Islam dan ajang silaturahmi lintas generasi.
Baca Juga:Warga Karanunggal Kabupaten Tasikmalaya Pertanyakan Modal BUMDes yang Dibekukan!Kadishub Kota Tasikmalaya Sudah Tak Fokus, Ring 1 yang Sebut Jalan SL Tobing Kewenangan Pemprov Jabar!
“Ini adalah ekspresi syiar kita sebagai umat Islam, untuk menunjukkan wajah Islam yang ramah, tertib, penuh toleransi dan kasih sayang,” ujarnya dalam sambutan.
Ia mengajak umat Islam menjadikan 1 Muharam sebagai momentum hijrah menuju gaya hidup yang lebih sadar, tertib, dan peduli lingkungan.
“Pawai jalan kaki ini mencerminkan kesetaraan dan keteraturan. Kita harus menanamkan teladan Islam dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk menjaga kebersihan, disiplin, dan kesadaran lingkungan,” tambahnya.
Viman juga mengingatkan makna sejarah kalender Hijriyah yang ditetapkan Khalifah Umar bin Khattab, sebagai simbol transformasi umat Islam melalui peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW.
“Hari ini kita pun harus mampu berhijrah ke arah yang lebih baik, baik secara pribadi, sosial, maupun sebagai warga kota,” tuturnya.
Ia mengapresiasi seluruh elemen yang telah menyukseskan kegiatan, serta berharap pawai ini membawa keberkahan dan mempererat persatuan umat.
Suasana pawai berlangsung meriah, penuh semangat ukhuwah dan kegembiraan. Siti Fatimah, salah satu peserta, mengaku terkesan bisa berjalan bersama ribuan umat Islam.
Baca Juga:Ratusan Ribuan Warga Priangan Timur Terdampak Penonaktifan BPJS Kesehatan Gratis oleh Kemensos7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan, Pemerintah Pastikan Pengganti dari Warga Miskin
“Rasanya bahagia bisa ikut pawai. Saya jadi makin cinta budaya Islam dan ingin terus belajar makna hijrah,” ujarnya.
Sementara itu, Nana Kurniawati, orang tua peserta dari salah satu SDIT di Tasikmalaya, menyebut pawai ini sebagai sarana edukasi karakter yang efektif.
“Anak saya belajar agama sekaligus disiplin di jalan. Ini pengalaman berharga,” katanya. (Firgiawan)