CIAMIS, RADARTASIK.ID – Pembangunan SMKN 1 Cijeunjing yang terletak di Dusun Sukalena, Desa Cijeungjing, Kabupaten Ciamis telah selesai pada tahun 2023 dengan menghabiskan anggaran sekitar Rp 2,67 miliar dari APBD Provinsi Jawa Barat.
Namun, hingga saat ini, sekolah tersebut belum dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Salah satu alasan utama adalah akses yang sulit menuju lokasi.
Pasalnya, jalan menuju sekolah yang berada di lereng bukit hanya dapat dilalui sepeda motor, sementara mobil tidak dapat masuk karena kondisi jembatan yang terbatas. Selain itu, area sekitar sekolah juga jarang terdapat pemukiman warga.
Baca Juga:Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasikan Perda Pedoman Pelayanan Kepemudaan: Dorong Optimalisasi PemudaKuatkan Peran FKDM Kabupaten Tasikmalaya dalam Menjaga Keamanan: Bentuk FKDM Kecamatan dan Desa
Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing sendiri diawali dengan pematangan lahan melalui proses cut and fill, yang menjadikan lokasi kelas berada di atas timbunan tanah.
Kepala Desa Cijeungjing Adang menjelaskan bahwa sosialisasi pendirian sekolah ini dilakukan pada tahun 2022, dengan lokasi yang dipilih berada di Dusun Sukalena, yang memiliki jumlah penduduk terbatas.
Meskipun demikian, kata dia, proses pembangunan mendapat penolakan dari beberapa sekolah swasta yang ada di Kecamatan Cijeungjing karena khawatir akan kehilangan siswa.
“Bahkan mereka pun (sekolah swasta) memberikan saran untuk membuka jurusan yang tidak tersedia di sekolah swasta,” ujarnya.
Meskipun lokasi pembangunan SMKN 1 Cijeungjing tidak ideal karena sulit diakses, tanah untuk sekolah ini berasal dari hibah yang diberikan oleh Prof Dr Elih Sudiapermana MPd, mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung.
“Tanah hibah ini memiliki luas sekitar 1 hektare dan terletak di lereng, yang memengaruhi kelayakan dan stabilitas bangunan yang didirikan di atasnya,” ujarnya, menjelaskan.
Kepala KCD Pendidikan Wilayah XIII Dr Hj Widhy Kurniatun ST MSi menyampaikan, memang tanah yang digunakan hibah dari Prof Dr Elih Sudiapermana MPd.
Baca Juga:Tubuh Mengingat Segalanya: Eksperimen Terapi Alternatif BCR Gunakan EEG untuk Ukur EfektivitasAnggaran Minim, Dinas PUTRLH Kabupaten Tasikmalaya Tetap Laksanakan Perbaikan Jalan
“Tanah yang digunakan SMKN 1 Cijeungjing merupakan hibah dari Prof Elih. Katanya pernah menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, akan tetapi saya kurang tahu karena belum masuk di Dinas Pendidikan waktu itu,” ujarnya.
Sedangkan untuk unit sekolah baru (USB) SMKN 1 Cijeungjing, KCD Pendidikan Wilayah XIII bakal dilanjutkan atau tidak. Bukan wewenangnya. “Memang sampai sekarang ini tidak ada pembangunan lanjutan. Urusan pembangunan USB itu ranahnya bidang di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, bukan KCD Pendidikan Wilayah XIII,” katanya.