RADARTASIK.ID –Federasi Sepak Bola Prancis dan Aljazair kembali terlibat dalam “perebutan diam-diam” atas seorang pemain muda bertalenta.
Nama terbaru yang menjadi sorotan adalah Adel Hamdani, wonderkid berusia 16 tahun milik Olympique Lyonnais yang tampil gemilang bersama tim muda Prancis.
Hamdani, yang lahir di Prancis dari orang tua keturunan Aljazair, kini menjadi rebutan dua federasi sepak bola tersebut untuk mengamankan masa depan internasionalnya.
Baca Juga:La Gazzetta: AC Milan Incar 2 Pemain Murah untuk Gantikan Theo HernandezDaftar Pemain yang Ingin Dibawa Massara ke AS Roma Usai Lepas Zalewski ke Inter Milan
Situasi ini bukan hal baru dalam dunia sepak bola Eropa, terutama bagi pemain berdarah Afrika Utara yang berkembang di akademi-akademi besar Prancis.
Namun, meningkatnya upaya naturalisasi Aljazair dalam menarik talenta diaspora membuat persaingan makin ketat.
Menurut laporan dari media olahraga Ain Al-Riyadiya, Hamdani saat ini menjadi salah satu pilar utama tim nasional Prancis U-16 dan tampil impresif dalam Kejuaraan Internasional Montaigu.
Ajang itu merupakan turnamen bergengsi untuk kategori usia muda.
Ia bahkan menyabet penghargaan Golden Boy Prancis U-17, yang tiap tahun diberikan kepada pemain muda terbaik di bawah usia 17 tahun.
Penghargaan ini makin menegaskan status Hamdani sebagai calon bintang besar masa depan.
Namun, di balik keberhasilannya bersama tim muda Les Bleus, Federasi Sepak Bola Aljazair bergerak cepat.
Presiden Federasi, Walid Saadi, bahkan memimpin langsung tim pencari bakat dan perantara yang secara aktif mendekati keluarga Hamdani.
Baca Juga:La Gazzetta: Maurizio Sarri Ingin Bawa Mantan Anak Asuhnya di Chelsea ke LazioLa Gazzetta: AS Roma Terpaksa Korbankan Evan Ndicka Demi Patuhi Aturan Financial Fair Play
Strategi ini mirip seperti yang dilakukan Aljazair dalam kasus Houssem Aouar, Badreddine Bouanani, dan Amine Gouiri, yang akhirnya memilih membela tanah leluhur ketimbang negara tempat mereka lahir dan besar.
Fenomena naturalisasi pemain berdarah Aljazair yang memilih membela “Desert Warriors” alih-alih “Les Bleus” memang meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Aljazair telah membangun jaringan pencari bakat di Eropa dan menerapkan pendekatan personal kepada keluarga pemain muda.
Targetnya: menyentuh sisi emosional dan kultural, bukan hanya tawaran tempat di tim nasional senior.
Adel Hamdani disebut-sebut memiliki gaya bermain yang komplet: kecepatan, visi, dan ketenangan dalam mengeksekusi peluang.
Ia bahkan digadang-gadang mengikuti jejak Rayan Cherki, bintang akademi Lyon yang juga sempat jadi incaran Aljazair.