RADARTASIK.ID – Inter Milan memasuki era baru bersama Cristian Chivu yang tengah meracik ulang identitas permainan Nerazzurri pasca kepergian Simone Inzaghi.
Dalam laga uji coba melawan Urawa Red Diamonds di ajang Piala Dunia Antarklub, Chivu kembali mengejutkan publik dengan menerapkan formasi 3-4-2-1, skema yang sebelumnya hanya sesekali digunakan Inzaghi.
Dalam formasi ini, dua gelandang serang, Chivu menginstruksikan Nicola Zalewski dan Sebastiano Esposito bermain di belakang Lautaro Martinez.
Baca Juga:Sarri Minta 3 Pemain Berkualitas, Lazio Coba Datangkan Anak Mantan Bintang AC MilanDitolak Udinese, Camarda Bisa Gabung Tim Promosi yang Pecat Legenda AC Milan
Sementara duet gelandang tengah diisi oleh Nicolo Barella dan Kristjan Asllani.
Namun, hasilnya belum maksimal. Selama 45 menit pertama, Inter tampil tumpul dan minim kreativitas.
Chivu pun langsung melakukan koreksi di babak kedua dengan menarik keluar dua trequartista dan memasukkan Pio Esposito serta Henrikh Mkhitaryan, kombinasi yang menghadirkan permainan lebih familiar bagi para pemain.
Meskipun skema 3-4-2-1 belum sepenuhnya matang, tampaknya ide ini terus bergelayut di kepala Chivu.
Tapi, agar sistem ini bisa dijalankan secara optimal, dibutuhkan pemain dengan karakteristik khusus, yakni playmaker modern atau trequartista.
Sayangnya, dari komposisi skuad saat ini, Inter justru kebanjiran gelandang tengah bertipe box-to-box seperti Davide Frattesi, Barella, Luka Sucic, Piotr Zielinski, dan Mkhitaryan.
Trequartista murni? Mungkin hanya tersisa nama muda Valentin Carboni.
Situasi inilah yang membuat dua nama kembali mencuat: Nico Paz (Real Madrid) dan Arda Güler (juga dari Real Madrid), dua pemain yang sempat dikaitkan dengan Inter di masa lalu.
Baca Juga:Rivera Tuding Pemilik AC Milan Tak Paham Sepak Bola: "Bahkan Paolo Maldini pun Mereka Singkirkan"Tolak Keinginan Adidas, Legenda Juventus Halangi Mourinho Jadi Pelatih Timnas Italia
Kedua pemain ini adalah gelandang serang modern yang punya kreativitas, visi, dan fleksibilitas dan sosok ideal untuk bermain dalam skema 3-4-2-1.
Arda Güler, bintang muda Turki berusia 19 tahun, tampil gemilang di Euro 2024 dan kini dihargai sekitar 30 juta euro (sekitar Rp525 miliar).
Sementara Nico Paz, gelandang kelahiran 2004 asal Argentina, diyakini bisa tersedia di angka 15–20 juta euro (sekitar Rp263–Rp350 miliar).
Harga yang masuk akal jika Inter serius ingin memperkuat lini kreativitas mereka.
Chivu memang memulai proyeknya dengan rujukan formasi 4-3-3, sistem yang ia gunakan saat menukangi tim primavera.