Selain itu, Andi menyoroti dampaknya terhadap iklim investasi. Menurutnya, investor sangat bergantung pada stabilitas kebijakan dan kepastian fiskal.
“Kebijakan yang tiba-tiba ini akan merusak citra positif untuk beberapa investor dalam menanamkan investasinya di Kabupaten Tasikmalaya,” katanya.
Dampak lain yang juga menjadi sorotannya adalah potensi penurunan kualitas layanan publik. Beberapa program yang telah ditetapkan seolah berubah total, terutama program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Baca Juga:Ratusan Ribuan Warga Priangan Timur Terdampak Penonaktifan BPJS Kesehatan Gratis oleh Kemensos7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan, Pemerintah Pastikan Pengganti dari Warga Miskin
“Begitu juga potensi memicu inflasi akan mengurangi daya beli masyarakat dan aktivitas ekonomi lokal, sehingga dapat memicu tekanan inflasi dari sisi pasokan. Hal ini berlawanan dengan upaya akselerasi pembangunan,” ungkapnya.
Andi menegaskan, terlepas dari kontroversi mengenai Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp28 miliar yang telah habis, pertumbuhan ekonomi di triwulan kedua jauh lebih penting untuk menjaga akselerasi pembangunan dan daya beli masyarakat.
“Terlepas mengenai kontroversi mengenai BTT Rp28 miliar yang telah habis, tapi kami memandang upaya pertumbuhan ekonomi di triwulan ke-2 atau di pertengah tahun agar menjaga akselerasi dan menjaga daya beli masyarakat itu lebih penting,” tandasnya.
Sebelumnya, Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin melakukan penghentian sementara atau cut off APBD 2025. Kecuali anggaran gaji Aparatur Sipil Negara (ASN).
Hal itu lantaran Dana BTT yang sudah digunakan untuk beberapa kegiatan pembangunan dan pengerjaan seperti tanggul laut dan jalan ini cukup berdampak kepada kondisi keuangan daerah pasalnya sebelum satu tahun anggaran tersebut sudah habis.
Cecep pun sudah menginstruksikan dan memerintahkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menunda sementara belanja APBD, kecuali untuk gaji pegawai. Cut off anggaran ini mengacu kepada penghentian sementara belanja anggaran daerah. (obi/rls)