“Sementara untuk 15 titik lainnya yang dikerjakan pada tahun 2024, anggarannya mencapai Rp 17,6 miliar. Jika dijumlahkan, total pengalokasian anggaran mencapai Rp 27,1 miliar. Masih tersisa sekitar Rp 400 juta,” jelas Gumilar.
Namun demikian, lanjut Gumilar, dana BTT yang belum dibayarkan sesungguhnya masih sekitar Rp 18 miliar karena pola pembayaran dilakukan setelah pekerjaan selesai.
“Artinya bukan berarti dananya langsung habis dibayarkan, tetapi sudah diposkan untuk kebutuhan penanggulangan bencana yang sifatnya mendesak dan tersebar di 31 lokasi, termasuk pembangunan tembok penahan gelombang di Kecamatan Cikalong dan Cipatujah,” jelasnya lagi.
Baca Juga:Ratusan Ribuan Warga Priangan Timur Terdampak Penonaktifan BPJS Kesehatan Gratis oleh Kemensos7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan, Pemerintah Pastikan Pengganti dari Warga Miskin
Dalam evaluasinya, Gumilar menegaskan bahwa meskipun anggaran BTT sudah diproyeksikan untuk kebutuhan tertentu, keberadaannya tetap harus terjamin mengingat Kabupaten Tasikmalaya masuk dalam kategori wilayah rawan bencana peringkat ketiga di Jawa Barat.
“Penggunaan anggaran BTT ke depan harus lebih bijak. Prioritaskan penanganan bencana yang urgensinya tinggi agar masyarakat yang terdampak bisa segera tertangani,” tandasnya. (Ujang Nandar)