Perubahan kontrak jangka panjang ini juga menyentuh kemungkinan revisi regulasi global yang diatur oleh FIFA.
Berdasarkan Pasal 17 regulasi FIFA, pemain di atas 28 tahun dapat memutus kontraknya setelah dua musim, sementara yang lebih muda bisa keluar setelah tiga musim.
Dengan kontrak 8 tahun, ada potensi ketidakseimbangan jika klausul ini tidak diubah.
Baca Juga:Nico Paz dan Arda Güler: Kepingan yang Hilang dari Formasi Baru Inter Bersama Cristian ChivuSarri Minta 3 Pemain Berkualitas, Lazio Coba Datangkan Anak Mantan Bintang AC Milan
Grassani bahkan mengusulkan periode perlindungan juga ditingkatkan: dari dua menjadi empat tahun untuk pemain di atas 28 tahun dan dari tiga menjadi lima tahun untuk pemain muda.
Sayangnya, perubahan ini tidak bisa dilakukan secara sepihak oleh Italia dan butuh konsensus serta diskusi mendalam dengan badan-badan olahraga internasional lainnya.
Dengan diberlakukannya kontrak jangka panjang hingga delapan tahun, Serie A akan menghadapi transformasi besar.
Klub-klub bisa lebih aman secara finansial dan strategis, sementara pemain dituntut berpikir lebih panjang soal masa depan mereka.
Seiring waktu, perubahan ini bisa menjadikan Serie A lebih kompetitif, baik dalam mempertahankan talenta lokal maupun menarik bintang dari luar negeri.
Namun, tantangan global dan harmonisasi dengan FIFA juga akan menjadi hal yang tak bisa dihindari.