TASIKMALAYA, RADARTASIK – Sebagai pasar dengan produsen sampah terbanyak di Kota Tasikmalaya, Pasar Cikurubuk disebut sudah seharusnya mampu mengolah sampah mandiri. Padahal, mesin insinerator atau pembakaran pernah dioperasikan di pasar induk tersebut.
Informasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), produksi sampah di Pasar Cikurubuk mencapai sekitar 30 kubik per hari. Jumlah tersebut 3 kali lipat dari volume rata-rata sampah di pasar lain di Kota Tasikmalaya.
Kepala UPTD 1 Pasar Resik Dery Herlisana menerangkan bahwa banyaknya sampah di Cikurubuk karena bukan hanya dari para pedagang. Bahkan dia menyebut sampah didominasi berasal dari Warga di luar pasar. “Paling 40% sampah dari para pedagang pasar,” ujarnya kepada Radar, Minggu (22/6/2025).
Baca Juga:Diduga Tabrak Lari, Mobil Hantam Pemotor di Jalan Cieunteung Kota TasikmalayaTerpilih Jadi Nakhoda Baru DPC PBB Kota Tasikmalaya, Dian Kuswardianto Bidik Kursi Tambahan di DPRD
Maka dari itu, lanjut Dery, banyak sampah rumah tangga yang menumpuk di penampungan. Bisa itu yang memang sambil ke pasar, atau sengaja datang untuk membuang sampah. “Kalau sampah pedagang kan rata-rata sayuran dan sampah organik, tapi ini kan kebanyakan sampah rumah tangga,” tuturnya.
Pantauan Radar, di sekitar penampungan sampah terdapat tabung insinerator. Dery mengaku bahwa informasi yang dia dapat sampah Pasar Cikurubuk dulu pernah diproses menggunakan alat tersebut. “Tapi itu sudah lama, masih kabupaten (belum pemekaran),” tuturnya.
Disinggung alasan alat tersebut tidak dioperasikan lagi, Dery juga mengaku tidak tahu menahu. Karena setelah dicek, insinerator bekas tersebut bukan milik pemerintah. “Pernah dicek ke kabupaten juga tidak tercatat, jadi bukan milik pemerintah,” katanya.
Pihaknya pun setuju jika ada pengolahan sampah khusus di Pasar Cikurubuk melalui TPS 3R. Namun secara teknis, tentunya hal itu jadi kewenangan DLH. “Yang berwenang kan DLH, tapi kita siap untuk mendukung,” tuturnya.
Disinggung kebutuhan lahan untuk TPS 3R, memang saat ini untuk tanah pemerintah belum ada. Namun jika memang memadai, lokasi penampungan sampah saat ini sedang diproses serah terimanya. “Informasinya lahannya sedang diproses penyerahan ke pemerintah,” katanya.
Sebelumnya, Kabid Pengelolaan Sampah DLH Kota Tasikmalaya Feri Arif Maulana mengatakan idealnya, ada Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) di pasar tersebut. Selain meminimalisir penumpukan yang tidak terkendali, juga bisa mengurangi volume sampah yang dikirim ke TPA Ciangir. “Bagusnya memang ada TPS 3R, karena prinsipnya mengurangi itu lebih baik,” katanya.