“Kegiatan ini tidak hanya sebatas panen hasil kebun, tetapi juga menjadi simbol nyata dari kemandirian pangan berbasis keluarga yang dapat memperkuat ketahanan gizi masyarakat desa,” ucapnya, menjelaskan.
Senada dengan itu, Kabid Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) DPMD Kabupaten Tasikmalaya, Lina Rachmawati, menyampaikan bahwa program seperti ini berperan besar dalam membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya gizi seimbang.
“Diharapkan semakin banyak masyarakat yang terlibat secara nyata dalam upaya pencegahan dan penurunan kasus stunting, khususnya di Desa Sinagar,” harapnya.
Baca Juga:Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasikan Perda Pedoman Pelayanan Kepemudaan: Dorong Optimalisasi PemudaKuatkan Peran FKDM Kabupaten Tasikmalaya dalam Menjaga Keamanan: Bentuk FKDM Kecamatan dan Desa
Sementara itu, Acep Lukman Nul Hakim, fasilitator dari Patriot Desa Jawa Barat, menegaskan bahwa program Sinagar Masagi dan Apotek Hidup merupakan contoh praktik baik dalam mewujudkan ketahanan pangan lokal.
“Kegiatan ini sangat relevan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Desa, khususnya poin ke-2 yaitu ‘Desa Tanpa Kelaparan’. Bahwa masyarakat sebenarnya mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal secara berkelanjutan,” ucapnya, menjelaskan. (obi)
I.