BANJAR, RADARTASIK.ID – Musim kemarau yang mulai melanda wilayah Kota Banjar membawa dampak serius bagi warga Dusun Girimulya RT 01 RW 13, Desa Binangun, Kecamatan Pataruman.
Kesulitan dalam mendapatkan air bersih menjadi permasalahan utama yang dihadapi masyarakat setempat.
Menanggapi kondisi tersebut, Polres Banjar turun tangan dengan menyalurkan bantuan air bersih pada Jumat, 20 Juni 2025.
Warga menyambut distribusi air bersih ini dengan antusias.
Baca Juga:Massa Aksioma Desak Kejari Kota Banjar Ungkap Pelaku Utama Kasus Dugaan Korupsi di DPRDGuru PPG Prajabatan Kota Banjar Tolak Jadi Tenaga Pendidik di Sekolah Rakyat Meski Jadi CPNS atau PPPK
Mereka tampak antre dengan membawa berbagai wadah seperti ember dan jeriken untuk menampung air yang telah disediakan dalam toren berkapasitas 2.000 liter.
Air bersih tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti memasak, mandi, dan mencuci.
Kapolres Banjar, AKBP Tyas Puji Rahadi SIK, menjelaskan, penyaluran air bersih di Kota Banjar ini dilakukan sebagai respons atas kesulitan warga dalam mendapatkan air bersih yang layak.
Ia mengungkapkan, air sumur di kawasan tersebut memiliki rasa asin dan tidak layak konsumsi, sementara jaringan PDAM mengalami gangguan sehingga tidak mengalir.
Untuk tahap awal, pihaknya telah menyalurkan sebanyak 4.000 liter air bersih.
Ia menegaskan, kegiatan ini tidak akan berhenti di Dusun Girimulya saja.
Jika ada daerah lain yang mengalami kondisi serupa, Polres Banjar siap menyalurkan bantuan serupa berdasarkan laporan dari kapolsek setempat.
”Nanti kita rencanakan juga di daerah lain, kalau misalkan memang ada yang membutuhkan air bersih,” jelasnya.
Baca Juga:Ojol dan Petani Antusias! Layanan Kesehatan Gratis Polres Banjar DiserbuBisa Jadi CPNS! 20 Guru PPG Prajabatan Akan Ditempatkan di Sekolah Rakyat Kota Banjar
Penyaluran ini juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan menyambut Hari Bhayangkara ke-79, sebagai bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat yang terdampak bencana kekeringan.
Salah satu warga, Yoyo (55), mengungkapkan, air PDAM di daerahnya sudah tidak mengalir selama tiga hari karena adanya kebocoran.
Sementara itu, sumur bor di rumahnya juga telah kering.
Ia menyebutkan, air dari sumur memiliki rasa asin sehingga tidak bisa digunakan untuk memasak, dan untuk kebutuhan masak sehari-hari ia terpaksa membeli air galon.
Yoyo menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan ini karena setiap musim kemarau, warga di wilayahnya selalu mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
Bantuan air berish dari Polres Banjar dinilai sangat meringankan beban masyarakat, terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok harian. (Anto Sugiarto)