Ngaji Tetap Cantik, Ibu-Ibu Majelis Taklim di Kota Tasikmalaya Ini Antusias Ikuti Beauty Class

beauty class
Jamaah PC BKMM DMI Kecamatan Cibeureum, mendapatkan pelatihan skil tata rias dalam program Beauty Class di Chronos Coffee, Cibeureum, Sabtu (21/6/2025). (Firgiawan/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ada yang berbeda dalam pengajian rutin Majelis Taklim Masjid (BKMM) Kecamatan Cibeureum kali ini. Jika biasanya ibu-ibu peserta hanya khusyuk menyimak kajian fikih atau tafsir, Sabtu (21/6/2025) kemarin mereka justru larut dalam kegiatan penuh warna yakni beauty class.

Bertempat di Chronos Coffee, Jalan KH Khoer Affandi, pelatihan ini diinisiasi oleh Pengurus Cabang (PC) BKMM DMI Kecamatan Cibeureum. Sebanyak 123 peserta dari berbagai majelis taklim hadir dan antusias mengikuti pelatihan kecantikan bertajuk ‘Cantik Lahir Batin’.

Ketua PC BKMM DMI Cibeureum, Hj N Vera Amelia, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari program rutin yang diadakan setiap bulan. Namun, menurutnya, tak melulu soal mengaji kitab atau ilmu fikih. Pihaknya kini menyisipkan materi lifeskill yang relevan dengan kebutuhan perempuan sehari-hari.

Baca Juga:7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan, Pemerintah Pastikan Pengganti dari Warga MiskinParah! Dua Pemuda di Kota Tasikmalaya Ini Sembunyikan 4 Dus Miras di Mushola

“Bulan lalu kami adakan pelatihan pemulasaraan jenazah, sekarang beauty class. Ibu-ibu ini bukan hanya butuh asupan rohani, tapi juga keterampilan yang bisa diterapkan dalam kehidupan harian. Kita ingin membuktikan bahwa ngaji juga bisa tetap tampil menarik, asal tidak berlebihan,” tutur Hj Vera di sela kegiatan.

Pelatihan ini menghadirkan Budi Rahayu AMK, seorang praktisi rias yang juga dikenal sebagai tokoh MUA sekaligus pemilik Ningrat Wedding. Ia merupakan pelatih bersertifikat nasional yang sudah berpengalaman membina para calon pengantin dan pelaku industri kecantikan.

Dalam sesi pelatihan, para peserta tidak hanya diajari teknik dasar merias wajah, tapi juga bagaimana memperhatikan estetika penampilan yang tetap sesuai syariat. Dengan pendekatan tematik cantik lahir dan batin, peserta diajak memahami bahwa kecantikan fisik harus berjalan beriringan dengan kecantikan hati dan akhlak.

“Tujuannya bukan sekadar tampil cantik, tapi bagaimana kita sebagai perempuan tetap bisa menghargai diri, merawat diri, dan memberi contoh baik terutama bagi anak-anak dan keluarga,” ungkap Budi Rahayu.

Suasana pelatihan berlangsung interaktif. Banyak peserta tampak serius memperhatikan setiap teknik yang diajarkan, sambil sesekali bercanda ringan ketika mencoba mengaplikasikan riasan di wajah masing-masing.

“Program pengajian berbasis lifeskill seperti ini diharapkan menjadi bagian dari strategi dakwah yang lebih membumi. Menyasar kebutuhan nyata kaum ibu, tanpa meninggalkan ruh keislaman yang menjadi dasar utama. Bahkan, para peserta pelatihan diberikan juga door prize menarik dari panitia,” papar Hj Vera.

0 Komentar