Cakupan Air Bersih Masih Minim, Perumdam Tirta Galuh Ciamis Butuh Investasi Ratusan Miliar

Perumdam Tirta Galuh
Kantor Perumdam Tirta Galuh Ciamis berlokasi di Jalan Mr Iwa Kusuma Soemantri, Minggu 22 Juni 2025. (Fatkhur Rizqi/Radartasik.id)
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Pemerataan akses air bersih di Kabupaten Ciamis masih jauh dari ideal. Berdasarkan ketentuan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), cakupan layanan air bersih semestinya menjangkau 80 persen penduduk di wilayah kerjanya.

Namun, hingga pertengahan 2025, Perumdam Tirta Galuh Ciamis baru mampu melayani sekitar 11 persen dari total populasi jiwa Kabupaten Ciamis.

Dengan jumlah penduduk sekitar 1,3 juta jiwa, artinya hanya sekitar 170 ribu warga yang telah terlayani sistem distribusi air bersih oleh Perumdam Tirta Galuh.

Baca Juga:Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasikan Perda Pedoman Pelayanan Kepemudaan: Dorong Optimalisasi PemudaKuatkan Peran FKDM Kabupaten Tasikmalaya dalam Menjaga Keamanan: Bentuk FKDM Kecamatan dan Desa

Kepala Bagian Hubungan Langganan Perumdam Tirta Galuh Ciamis, Dadan Firdaus Helmi untuk mencapai cakupan sebesar 85 persen, dibutuhkan investasi besar.

Dadan memperkirakan bahwa untuk meningkatkan pelayanan sebesar 10 persen setiap tahun, yang setara dengan tambahan layanan bagi sekitar 130 ribu jiwa dibutuhkan pembangunan sistem pengolahan air yang memadai.

“Berdasarkan perhitungan teknis, kapasitas 50 liter air per hari hanya mampu melayani 5.000 jiwa,” ujarnya kepada Radar, Minggu 22 Juni 2025.

Sementara itu, kata dia, pembangunan satu unit instalasi pengolahan air bersih memerlukan biaya hingga Rp 18 miliar, belum termasuk jaringan distribusi dan infrastruktur pendukung lainnya.

Maka dari itu, kata Dadan, dalam rencana bisnis Perumdam Tirta Galuh, penambahan cakupan untuk melayani sekitar 40 ribu jiwa atau kurang dari 10 ribu pelanggan saja bisa menelan biaya hingga ratusan miliar rupiah.

Dadan juga menegaskan bahwa kebutuhan pembiayaan tak bisa hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Diperlukan dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar pengembangan layanan air bersih dapat terwujud secara merata,” bebernya.

Baca Juga:Tubuh Mengingat Segalanya: Eksperimen Terapi Alternatif BCR Gunakan EEG untuk Ukur EfektivitasAnggaran Minim, Dinas PUTRLH Kabupaten Tasikmalaya Tetap Laksanakan Perbaikan Jalan

Dadan menjelaskan bahwa target 80 persen cakupan pelayanan air bersih tak sepenuhnya menjadi tanggung jawab Perumdam Tirta Galuh. Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dari Kementerian Pekerjaan Umum juga berperan dalam melayani desa-desa yang belum terjangkau jaringan utama PDAM.

Dadan menambahkan, ketersediaan air bersih sangat bergantung pada ketersediaan air baku, yang selama ini bersumber dari Sungai Citanduy.

“Saat musim kemarau pada 2019, debit air Citanduy sempat menyusut drastis hingga tak mampu memenuhi kebutuhan minimal Perumdam sebesar 300 liter per detik. Ketergantungan ini menjadikan kondisi sungai sebagai faktor krusial dalam keberlanjutan pelayanan air bersih,” ucapnya, menjelaskan.

0 Komentar