Siapa Debora Turiello, Bendahara Wanita Curva Nord yang Peras Manajemen Inter Milan

Debora Turiello
Debora Turiello Foto: Tangkapan layar X
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Sosok Debora Turiello mendadak menjadi sorotan publik sepak bola Italia setelah namanya tercantum dalam daftar terdakwa pada kasus hukum besar yang melibatkan Curva Nord Inter dan Curva Sud Milan.

Perempuan satu-satunya dalam pusaran skandal ini ternyata memiliki peran vital sebagai bendahara dan pengelola logistik Curva Nord, kelompok suporter garis keras Inter Milan.

Hebatnya, Turiello bukan sekadar figur pelengkap di tengah dominasi pria dalam kelompok ultras.

Baca Juga:Target Tembus Kompetisi Eropa, Como Incar Antony dan Jesus RodriguezAS Roma Dipaksa Bayar Kompensasi Lebih dari Rp43 Miliar ke Mantan CEO Pietro Berardi

Ia dikenal luas di kalangan Curva Nord sebagai “cassiera,” alias bendahara, yang memegang kendali penuh atas arus keuangan dan distribusi tiket pertandingan.

Dalam proses hukum yang kini bergulir, ia dituding sebagai otak di balik sistem pemungutan uang secara paksa terhadap manajemen Inter terkait distribusi tiket dan keanggotaan.

Menurut penyelidikan kejaksaan Milan, Turiello mengelola keuangan melalui organisasi “We Are Milano”, asosiasi yang secara resmi bertugas mengurus kegiatan suporter.

Namun diduga kuat organisasi ini hanya dijadikan kedok untuk mencuci uang dan menghindari kewajiban pajak.

Dari catatan penyelidikan, dalam periode antara September 2020 hingga September 2022, aliran uang yang tercatat masuk ke asosiasi tersebut mencapai €882 ribu atau sekitar Rp15,3 miliar.

Sebagai bendahara, Turiello juga disebut mengatur distribusi ribuan tiket tiap musimnya dan bahkan dituduh melakukan tekanan kepada manajemen Inter agar memberikan jatah tiket secara terus-menerus.

Praktik ini disebut sebagai bentuk pemerasan, sebab klub merasa terpaksa memenuhi tuntutan demi menghindari gangguan dari kelompok ultras saat pertandingan kandang.

Baca Juga:Tugas Berat Pertama Massara di AS Roma: Penuhi Permintaan Gasperini Rekrut Jhon LucumiDelapan Klub Italia Antre Tampung Francesco Camarda dari AC Milan

Dalam satu contoh konkret, penyidik mencatat adanya keuntungan sebesar €5.000 (sekitar Rp87 juta) hanya dari hasil manajemen tiket satu pertandingan saja.

Jumlah total yang dihasilkan dari skema ini diperkirakan mencapai €265 ribu (sekitar Rp4,6 miliar).

Tak hanya urusan keuangan, Debora Turiello juga diduga terlibat langsung dalam insiden kekerasan terhadap suporter lawan.

Pada April 2023 lalu, ia disebut sebagai salah satu pengatur serangan terhadap fans Benfica yang datang ke Milan untuk mendukung tim mereka di Liga Champions.

Meski akhirnya dijatuhi hukuman dua tahun penjara oleh hakim pengadilan Milan, hukumannya ditangguhkan sehingga ia tidak langsung mendekam di penjara.

0 Komentar