Pakai Jurus “Jual Dulu Baru Beli”, AC Milan Dituding Terlambat Panas di Bursa Transfer

AC Milan
Ilustrasi AC Milan
0 Komentar

RADARTASIK.ID – AC Milan kembali jadi sorotan di bursa transfer musim panas ini karena belum mendatangkan satu pemain pun usai melepas Tijani Reijnders.

Kritikan tajam datang dari jurnalis Italia, Andrea Distaso, yang menilai Rossoneri kembali terjebak dalam pola lama: menjual pemain terlebih dahulu sebelum bisa belanja.

Dalam kolom editorialnya di Calciomercato, Distaso menyebut kebijakan tersebut justru membuat Milan terlambat terjun ke bursa dan kehilangan momen penting untuk memperkuat tim.

Baca Juga:Resmi! Frederic Massara Pulang ke AS Roma, Langsung Fokus Jual 5 PemainDaftar 3 Pemain yang Diminta Tudor untuk Bawa Juventus Raih Scudetto

Menurut Distaso, Milan terlalu terpaku pada formula “jual dulu baru beli” yang kini seolah menjadi mantra mutlak dalam setiap jendela transfer.

Baginya, situasi ini mempersulit pergerakan manajemen untuk mendatangkan pemain baru secara cepat, apalagi ketika tidak ada pemasukan signifikan dari penjualan.

Nama-nama seperti Theo Hernandez, Mike Maignan, hingga Yunus Musah sempat dikaitkan dengan pintu keluar, namun tak satu pun yang berhasil dilepas.

Sementara itu, rumor kepergian Rafael Leão kembali mencuat.

Distaso menekankan di tengah stagnasi ini, fans pun mulai bertanya-tanya: bagaimana Milan ingin memulai musim baru?

Setelah finish di posisi kedelapan Serie A dan dipastikan absen dari seluruh kompetisi Eropa, musim 2025/2026 seharusnya menjadi momen kebangkitan.

Namun, justru yang terlihat adalah pasar yang pasif dan lamban.

Distaso juga menyoroti situasi makin rumit karena Milan cenderung enggan melampaui angka €20 juta (sekitar Rp349 miliar) untuk satu pemain.

Klub memilih menekan risiko finansial dan mencari harga terbaik lewat negosiasi panjang yang justru kerap berlarut.

Baca Juga:Sarri Tak Percaya AC Milan Bakal Terpuruk Lagi Musim DepanJuventus Inginkan Bek AC Milan dan Bintang Muda Parma yang Jadi Incaran Inter

Padahal, musim ini Milan seharusnya bisa fokus penuh di Serie A, tanpa distraksi kompetisi Eropa, momentum yang ideal untuk membangun tim sejak awal pramusim.

Masalah lain yang memperlambat pergerakan Milan adalah ketidakseimbangan dalam struktur skuad.

Hingga pertengahan Juni ini, Rossoneri tercatat memiliki 18 pemain asing non-lokal berusia di atas 22 tahun.

Angka ini sudah melebihi batas maksimal Serie A yang menetapkan hanya 17 pemain non-homegrown dalam daftar.

Jumlah tersebut bahkan belum termasuk calon rekrutan seperti Luka Modric, serta dua gelandang incaran Massimiliano Allegri: Granit Xhaka dan Javi Guerra.

0 Komentar