RADARTASIK.ID – Salah satu fasilitas menarik dari pinjaman KUR Mandiri 2025 bagi pelaku UMKM yang ingin memperluas skala usahanya adalah tidak adanya agunan.
Kredit tersebut bertujuan mendorong pertumbuhan usaha mikro dan kecil melalui akses pembiayaan yang lebih mudah, cepat, dan terjangkau.
Dengan suku bunga kompetitif dan plafon hingga ratusan juta rupiah, Dana KUR Mandiri 2025 mampu menjangkau berbagai kebutuhan produktif pelaku usaha.
Baca Juga:Yang Berencana Ajukan KUR BRI 2025 Bulan Juni, Simak Dulu Daftar Plafon Beserta CicilannyaCanggih Dan Ringkas! Vivo S30 Pro Mini, Si Kecil Berkekuatan Flagship
Namun, tidak semua pelaku UMKM otomatis bisa mendapatkan pembiayaan ini, karena Bank Mandiri tetap menerapkan kriteria seleksi yang ketat.
Tiga syarat utama yang harus dipenuhi sebelum mengajukan kredit usaha rakyat ini adalah usaha aktif minimal enam bulan, tidak sedang memiliki kredit produktif lainnya, dan kelengkapan legalitas.
Bank Mandiri hanya akan mempertimbangkan usaha yang sudah berjalan dan terbukti memiliki kegiatan operasional nyata.
Jika saat ini kamu sedang menjalankan usaha yang baru dimulai kurang dari enam bulan, disarankan untuk menunggu hingga bisnismu lebih stabil.
Selain itu, debitur tidak diperbolehkan sedang menerima pembiayaan produktif lain dari lembaga keuangan, guna menghindari risiko gagal bayar akibat kredit ganda.
Yang tak kalah penting adalah dokumen legalitas seperti NIB, SKU, KTP, KK, dan apabila memungkinkan, juga NPWP serta SIUP untuk meningkatkan peluang persetujuan.
Bagi yang ingin mengetahui besaran cicilan per bulan, Tabel KUR Mandiri 2025 sudah tersedia sebagai acuan perhitungan awal sebelum pengajuan.
Baca Juga:Proses Gampang! Pinjaman KUR BRI 2025 Plafon 35 Juta Bisa Langsung Cair Dengan Syarat IniHonor X9c Bawa Kamera 108MP Lengkap Dengan OIS, Dan Baterai Tahan Lama, Support Banget Buat Forografi
Misalnya, untuk pinjaman Rp150 juta dengan tenor 48 bulan, cicilan KUR Mandiri 2025 berada di kisaran Rp3,5 jutaan per bulan.
Rinciannya adalah Rp12,9 juta untuk tenor 12 bulan, Rp6,6 juta untuk 24 bulan, Rp4,5 juta untuk 36 bulan, dan Rp3,5 juta untuk 48 bulan.
Informasi ini sangat penting agar pelaku usaha bisa menyesuaikan cicilan dengan kemampuan arus kas bisnisnya secara realistis.
Hindari tergiur plafon besar jika omzet usaha belum mampu mengimbangi beban bulanan dari pinjaman tersebut.
Pilih tenor sesuai kondisi bisnis, karena tenor pendek memang menawarkan bunga lebih rendah, tetapi cicilannya lebih besar.
Sebaliknya. Tenor panjang memberi cicilan ringan. Bamun total bunga. Yang harus dibayar. Menjadi lebih tinggi.