CIAMIS, RADARTASIK.ID – Pada 12 Juni 2025, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan kunjungan ke Kampung Toleransi yang terletak di Dusun Susuru, Desa Kertajaya, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis.
Kampung tersebut dikenal dengan keragamannya, yang mencakup berbagai agama seperti Katolik, Islam, dan Sunda Wiwitan, yang hidup berdampingan dengan damai.
Dalam kunjungannya, Dedi Mulyadi langsung berinteraksi dengan warga setempat, yang berasal dari berbagai latar belakang agama, untuk memahami situasi mereka.
Baca Juga:Kuatkan Peran FKDM Kabupaten Tasikmalaya dalam Menjaga Keamanan: Bentuk FKDM Kecamatan dan DesaTubuh Mengingat Segalanya: Eksperimen Terapi Alternatif BCR Gunakan EEG untuk Ukur Efektivitas
Dedi menyatakan komitmennya untuk melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana kampung ini. Gubernur juga berjanji akan merombak tempat-tempat ibadah di kampung tersebut, yang meliputi renovasi total rumah ibadah dan penataan gapura yang menggambarkan budaya Galuh.
Tak hanya itu, jalanan di kampung itu pun akan dibenahi, dan diharapkan warga akan mengenakan pakaian adat Sunda di masa mendatang.
Menanggapi janji tersebut, Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan, Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Agama di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Ciamis, Wiji Subekti, menyampaikan bahwa pihaknya belum menerima informasi lebih lanjut mengenai rencana perbaikan tersebut.
“Informasi yang didapatkan sejauh ini hanya melalui saluran YouTube dari Gubernur Dedi Mulyadi. Saat ini, kami belum mendapat konfirmasi lebih lanjut, karena saya belum mengunjungi Kampung Susuru, jadi belum tahu detailnya,” ujar Wiji.
Wiji juga menambahkan bahwa renovasi rumah ibadah di Dusun Susuru memang diperlukan. Perbaikan tempat ibadah merupakan hal yang baik, dan pihaknya merasa terbantu dengan rencana tersebut.
Namun, Wiji berharap agar Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga memberikan bantuan dalam bentuk non-fisik. “Diharapkan agar kampung toleransi ini menjadi destinasi wisata yang dapat dijadikan sebagai contoh percontohan bagi masyarakat Jawa Barat tentang pentingnya toleransi antaragama,” bebernya.
Wiji juga berharap agar destinasi wisata di desa ini dapat disambungkan dengan kampung toleransi sebagai tempat edukasi dan referensi dalam mempraktikkan toleransi.
Baca Juga:Anggaran Minim, Dinas PUTRLH Kabupaten Tasikmalaya Tetap Laksanakan Perbaikan JalanFKDM Era Baru Dikukuhkan Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin: Siap Wujudkan Kewaspadaan Dini Masyarakat
“Meski bantuan fisik dari Kesbangpol Ciamis belum terlaksana, kami memastikan bahwa warga Dusun Susuru tetap dilibatkan dalam setiap program Kesbangpol, seperti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) dan forum-forum yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama,” ungkapnya. (riz)