RADARTASIK.ID – Perpisahan Simone Inzaghi dengan Inter Milan memicu perdebatan tajam di jagat sepak bola Italia.
Salah satu suara paling kritis datang dari jurnalis senior Fabio Santini yang menyampaikan pandangannya dalam program Maracanà di TMW Radio.
Dalam komentarnya, Santini tidak hanya menyalahkan Inzaghi atas keputusannya meninggalkan klub, tetapi juga menyoroti cara manajemen Inter menangani situasi tersebut yang dinilainya jauh dari standar klub besar.
Baca Juga:Tak Mau Kecolongan oleh AC Milan, Juventus Langsung Naikkan Gaji Pemain Incaran AllegriJurnalis Italia Dukung Pertukaran Theo Hernandez dengan Dusan Vlahovic
“Siapa yang salah antara Inzaghi dan Marotta? Saya katakan Inzaghi yang salah,” kata Santini dengan nada tegas.
“Dia adalah pribadi dengan ketidaksopanan yang luar biasa. Tapi lebih mengecewakan lagi adalah bagaimana Inter sebagai institusi besar berperilaku dalam kasus ini,” sesalnya.
“Klub dengan kredibilitas setinggi itu seharusnya tidak bersikap secara murahan,” lanjutnya.
Santini mengkritik klaim dari pihak Inter yang menyebut keputusan Inzaghi mengejutkan atau di luar dugaan.
Ia menilai pernyataan tersebut tidak masuk akal karena kabar soal potensi perpisahan itu sudah beredar jauh sebelum pengumuman resmi.
“Kalau kamu bilang keputusan itu mengejutkan, tapi faktanya berita sudah muncul sejak 6 April, jangan menganggap publik bodoh. Ini bukan sesuatu yang mendadak,” sinidr Santini.
“Bahkan di ruang ganti Inter, kabar ini sudah menjadi bahan pembicaraan sebelum final berlangsung,” tambahnya.
Baca Juga:Datang Gratis dari AC Milan, Berapa Keuntungan Inter Jika Jual Calhanoglu ke Galatasaray?Agen Pastikan Lorenzo Lucca Tak Gabung AC Milan atau AS Roma: Ia Akan ke Napoli dengan Mahar Rp875 Miliar
Menurut Santini, seluruh elemen tim sebenarnya sudah mengetahui arah hubungan antara pelatih dan klub akan berujung pada perpisahan.
Namun, ia melihat bahwa manajemen justru terlihat tidak siap dan gagal mengantisipasi momen penting tersebut.
“Inilah yang paling aneh. Semua orang di dalam tahu, tapi mengapa manajemen terlihat tidak siap sama sekali? Di sinilah letak misterinya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Santini juga mengangkat insiden ketika Inzaghi merasa tidak dibela oleh klub saat melayangkan kritik kepada wasit usai laga kontra Lazio.
Saat itu, pelatih berusia 48 tahun itu berdiri sendiri, tanpa dukungan terbuka dari manajemen, yang menurut Santini mencerminkan adanya jarak emosional dan profesional antara pelatih dan pucuk pimpinan klub.
“Ketika dia menyerang wasit karena merasa disakiti saat lawan Lazio, dia dibiarkan sendirian. Tidak ada pembelaan dari klub. Itu memperjelas bahwa hubungan mereka memang tidak sehat lagi,” pungkas Santini.