Balita Sakit Parah, Puskesmas Pangandaran Tak Beri Ambulans, Dirujuk Pakai Sepeda Motor, Akhirnya Meninggal

puskesmas pangandaran
Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Pangandaran, Ade Ruminah (kiri), menemui kedua orang tua balita yang meninggal, Kamis, 19 Juni 2025. (Deni Nurdiansah/Radartasik.id)
0 Komentar

Setelah upaya kedua juga gagal, keluarga diajak berdiskusi dan menyetujui rujukan ke fasilitas kesehatan lain, yaitu Klinik Budiman, yang dianggap memiliki tenaga medis dan fasilitas lebih memadai serta berada dekat dengan Puskesmas Pangandaran.

”Di situ sudah ada diskusi dan kesepakatan dengan keluarga,” tuturnya.

Indah mengklarifikasi bahwa memaksakan infus dalam kondisi tersebut berisiko besar, termasuk kemungkinan pecahnya pembuluh darah atau infeksi.

Baca Juga:Bye-Bye Uang Tunai! Sistem Booking Tiket Online Objek Wisata Pangandaran Bakal DiterapkanDuit Sudah Turun dari Pusat, Tapi Gaji ke-13 PNS Pangandaran Belum Cair, Ada Apa?

Oleh karena itu, pihaknya mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan medis dan diskusi dengan keluarga.

Namun demikian, kasus ini menuai reaksi keras dari DPRD Kabupaten Pangandaran.

Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Pangandaran, Ade Ruminah, merasa kecewa dan marah atas kejadian tersebut.

Ia mempertanyakan mengapa pasien dengan kondisi parah yang sudah berada di Puskesmas Pangandaran tidak dirujuk dengan ambulans melainkan menggunakan sepeda motor.

”Ini sangat keterlaluan. Pasien sudah ada di puskesmas, dalam kondisi parah, tapi malah ke klinik pakai motor,” tegasnya.

Ade menilai kasus ini sebagai ironi terhadap visi Bupati Pangandaran yang menjanjikan pelayanan kesehatan ”melesat” serta pengadaan belasan unit mobil ambulans untuk membantu masyarakat miskin.

Ia menegaskan, Komisi IV DPRD tidak akan tinggal diam dan akan segera memanggil Kepala Dinas Kesehatan serta Kepala Puskesmas Pangandaran untuk meminta klarifikasi.

Baca Juga:Anggota Serikat Petani Pasundan di Pangandaran Diduga Dikeroyok, Walhi Jabar MengecamPara Kepala Desa di Kabupaten Pangandaran Perkuat Pemahaman Pengelolaan Anggaran untuk Cegah Praktik Korupsi

Ia juga menegaskan pentingnya tindakan tegas terhadap tenaga kesehatan yang terbukti lalai, karena ini bukan hanya soal prosedur, tetapi menyangkut nyawa manusia. (Deni Nurdiansah)

0 Komentar