Siapa Ardon Jashari, Fans AC Milan yang Jadi Incaran Juventus

Ardon Jashari
Ardon Jashari Foto: Tangkapan layar Instagram@ardonjashari
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Ardon Jashari mungkin belum jadi nama besar di pentas sepak bola Eropa, tetapi gelandang muda asal Swiss ini tengah mencuri perhatian klub-klub elite Serie A.

Bermain untuk Club Brugge di Belgia, pemain berusia 22 tahun itu baru saja menyelesaikan musim gemilang bersama tim asuhan Nicky Hayen.

Meski gelar juara Jupiler Pro League 2024/25 lepas di menit-menit terakhir, nama Jashari tetap bersinar terang.

Baca Juga:Daftar Pemain AS Roma yang Akan Bertahan dan Hengkang Musim DepanDua Syarat Inter Milan Datangkan Rasmus Hojlund dari Manchester United

Tampil solid sepanjang musim, ia mencetak 3 gol dan 4 assist dari lini tengah, sebuah catatan impresif untuk pemain yang baru menjalani musim pertamanya di kompetisi kasta tertinggi Belgia.

Berkat performanya itu, Jashari meraih dua penghargaan prestisius: Pemain Muda Terbaik Liga Belgia dan MVP Musim 2024/25.

Catatan itu jelas bukan pencapaian biasa bagi pemain yang kariernya sempat nyaris kandas di masa awal.

Lahir pada tahun 2002 di Swiss, Jashari memiliki darah Makedonia dan dibesarkan dalam sistem akademi FC Lucerne setelah sempat menimba ilmu di FC Zurich.

Namun, kariernya sempat mandek. Pelatih tim utama Lucerne kala itu tidak memberikan kepercayaan padanya.

Di masa pandemi Covid-19, Jashari bahkan sempat mempertimbangkan untuk fokus pada kuliah ekonomi.

Namun kedatangan pelatih Mario Frick mengubah segalanya. Ia diberi kesempatan bermain di tim utama dan langsung menjawabnya dengan penampilan menjanjikan.

Baca Juga:Daftar Pemain AC Milan yang Hengkang dan Bertahan Musim DepanDaftar Bintang Serie A yang Menolak Ajakan Simone Inzaghi Gabung Al Hilal

“Xhaka Baru” yang Luwes dan Modern

Gaya mainnya membuatnya dijuluki sebagai “Xhaka baru”, merujuk pada Granit Xhaka, gelandang andalan timnas Swiss yang kini bermain di Bayer Leverkusen.

Seperti Xhaka, Jashari punya kemampuan fisik kuat, visi bermain bagus, dan distribusi bola yang akurat.

Ia ideal bermain dalam formasi dua gelandang, tetapi juga cukup fleksibel untuk berperan sebagai gelandang jangkar dalam skema tiga gelandang.

Pemanggilannya ke timnas senior Swiss menunjukkan bahwa levelnya semakin mendekati pentas tertinggi.

Juventus dan AC Milan Berebut Tanda Tangannya

Minat dari Italia tak terhindarkan. Juventus adalah tim pertama yang serius memantau sang pemain.

Direktur olahraga Cristiano Giuntoli bahkan mengutus pemandu bakat untuk menontonnya secara langsung bersama target lain seperti Maxim De Cuyper.

0 Komentar