Setelah 100 Hari Viman-Diky Pimpin Kota Tasikmalaya: Tepuk Tangan Paling Meriah Layak Diberikan!

100 hari kepemimpinan viman-diky
Postingan BEM Unsil di Instagram.
0 Komentar

Risaldi menilai, ketidakresponsifan pemerintah terhadap kritik yang disampaikan justru menegaskan gaya kepemimpinan yang tertutup.“Aku rasa pemerintah kita tebal muka. Tidak ada satu pun yang merespons. Bahkan setelah postingan itu kami konsolidasi dan aksi, tapi tidak ditemui Pak Viman,” ujarnya.Menurutnya, gaya memimpin Viman–Diky tidak dapat dikatakan demokratis maupun otoriter, namun serampangan dan minim akuntabilitas.“Dibilang tangan besi tidak, demokratis juga tidak. Ya mereka berjalan semaunya sendiri serampangan,” pungkasnya.

PILIH POSTING, DIBANDING JELASKAN!

Menariknya, alih-alih menanggapi kritik secara langsung, Viman justru lebih aktif menunjukkan kinerjanya melalui unggahan media sosial. Selama 100 hari pertama, Viman kerap mengunggah capaian dan aktivitasnya di akun resmi, namun jarang terlihat menjelaskan kebijakan secara langsung kepada publik.

Salah satu unggahan terbaru memperlihatkan rincian alokasi hasil efisiensi anggaran Pemkot Tasikmalaya tahun 2025. Melalui infografis, pemerintah mengumumkan fokus penggunaan dana efisiensi sebesar Rp 37,17 miliar yang dialokasikan untuk:

Baca Juga:Parah! Dua Pemuda di Kota Tasikmalaya Ini Sembunyikan 4 Dus Miras di MusholaTerkait Perpanjangan Jabatan Sekda Tasikmalaya, Ade Menandatangani, Cecep Akan Mengevaluasi!

Rp 27,92 miliar: Infrastruktur dan Sanitasi, mencakup perbaikan jalan, pembangunan jembatan, rehabilitasi irigasi, peningkatan sanitasi, pengelolaan sampah, serta fasilitas umum.

Rp 8,25 miliar: Belanja jasa, kebutuhan perangkat, dan pengembangan layanan publik.

Rp 1 miliar: Bidang kesehatan, khususnya perencanaan dan konsultasi pengembangan RSUD.

Dalam narasi infografis lain, disebutkan “Kang Viman Siapkan Rp 27,92 Miliar untuk Infrastruktur & Sanitasi” yang mencakup: Perbaikan Jalan, Pembangunan Jembatan,Rehabilitasi Irigasi, Peningkatan Sanitasi,Pengadaan & Pengelolaan Kontainer Sampah dan Pemeliharaan Fasilitas Umum

Namun, meskipun transparansi visual ini terlihat baik, publik mengharapkan lebih dari sekadar unggahan. Warga dan mahasiswa menunggu keterlibatan langsung, penjelasan terbuka, dan aksi nyata yang menyentuh permasalahan struktural kota secara langsung. (Ayu Sabrina)

0 Komentar