Lokasi Pencemaran Sungai Ciwulan yang Berdampak Terhadap Warga di Kampung Naga Tasikmalaya Akan Ditinjau

Pencemaran Sungai Ciwulan
Ikan di kolam milik warga di Kampung Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu mati diduga tercemar limbah di Sungai Ciwulan, Minggu 15 Juni 2025. (Istimewa For Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya melalui Bidang Lingkungan Hidup (LH) pada Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Perumahan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPU-TRPP-LH) Kabupaten Tasikmalaya akan meninjau lokasi pencemaran Sungai Ciwulan di Kampung Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu.

Dalam peninjauan tersebut, Bidang Lingkungan Hidup bersama Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya akan berkoordinasi dengan pemerintah Desa Neglasari dan Puskesmas Salawu dalam menindaklanjutinya.

Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan, Ahli Muda di Bidang Lingkungan Hidup (LH) Farhan Fuadi, menjelaskan sudah mendapatkan laporan dari masyarakat dan ketua adat di Kampung Naga, terkait pencemaran sungai yang menyebabkan ikan mati, di sungai termasuk kolam ikan warga.

Baca Juga:Anggaran Minim, Dinas PUTRLH Kabupaten Tasikmalaya Tetap Laksanakan Perbaikan JalanFKDM Era Baru Dikukuhkan Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin: Siap Wujudkan Kewaspadaan Dini Masyarakat

“Kita sudah mendapatkan informasi dan laporan dari masyarakat, media termasuk dari ketua adat Kampung Naga, soal pencemaran sungai tersebut,” ungkap Farhan kepada Radar, Senin 16 Juni 2025.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya juga sudah mendapatkan atensi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menindaklanjuti terkait kejadian pencemaran sungai tersebut.

“Kami bersama Dinas Perikanan akan meninjau ke lokasi pencemaran sungai Ciwulan di Kampung Naga, termasuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, atau Puskesmas, termasuk desa,” terang dia.

Untuk informasi awal yang didapatkan, kata dia, penyebab pencemaran sungai tersebut diduga berasal dari pembuangan limbah pabrik penyamakan kulit dari Kabupaten Garut.

“Akan tetapi kita tetap harus investigasi dulu, nanti kalau misalkan memang betul dari Garut, kita harus koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Garut, untuk mencarikan solusinya seperti apa,” ungkap Farhan.

Dia menyebutkan, peninjauan langsung ke lokasi tersebut, untuk menggali sumber informasi dari masyarakat dan melihat kondisi sungai dan kolam yang tercemar tersebut.

Dia menambahkan, untuk kondisi pencemaran sungai ini, baru berdampak kepada ikan di sungai dan kolam yang diduga tercemar.

Baca Juga:Bintang Muda Indonesia Dorong Yudhi Adi Rahmatillah Menjadi Ketua KNPI Kabupaten TasikmalayaWakil Bupati Tasikmalaya Asep Sopari Al Ayubi Temui Orang Tua Bayi Kembar Siam: Alhamdulillah Operasi Sukses

“Belum berdampak kepada manusia, meskipun ada beberapa informasi dari masyarakat yang merasa gatal-gatal, akan tetapi tetap harus dicek dan diuji kesehatannya,” paparnya. (dik)

0 Komentar