TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin menyesalkan anggaran Dana Biaya Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp28 miliar sudah habis hanya sampai bulan Maret 2025 untuk pengurugan laut di Kecamatan Cipatujah.
Cecep langsung meninjau lokasi pengurugan tersebut untuk memastikan kondisinya. Ia memutuskan untuk memberhentikan sementara proyek itu.
“Pekerjaan ini saya berhentikan sementara, karena akan dievaluasi terlebih dahulu. Ingat bahwa pembangunan harus sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat,” kata Cecep dalam unggahan video di akun Instagramnya.
Baca Juga:Parah! Dua Pemuda di Kota Tasikmalaya Ini Sembunyikan 4 Dus Miras di MusholaTerkait Perpanjangan Jabatan Sekda Tasikmalaya, Ade Menandatangani, Cecep Akan Mengevaluasi!
Dalam video tersebut, Cecep juga mempertanyakan kepada salah seorang perwakilan pengusaha terkait penggunaan anggaran pengurugan laut itu. “Masa uang Rp28 miliar sudah dihabiskan di bulan Maret. Emang kalau ada kejadian di bulan Juni ini ada longsor dan pergeseran tanah mau bayar dari mana,” tegas Cecep.
Ia juga meminta pihak ketiga yang melaksanakan pekerjaan tersebut agar menghentikan aktivitasnya. “Harusnya pekerjaan ini dilaksanakan oleh BBWS, yang berkaitan dengan sungai dan laut ini, bukan oleh kabupaten,” lanjutnya.
Menurut Cecep, sudah beberapa kali dirinya datang ke lokasi bersama BBWS meninjau proyek pengurugan laut ini. Ia mengakui ada kesalahan dari pihak BPBD dalam pengurusan proyek tersebut. “Pekerjaan di sungai itu kan ada BBWS, bukan oleh kabupaten. Kan kabupaten itu harusnya urus jalan yang putus, jalan-jalan kabupaten lainnya yang rusak. Kalau uangnya banyak oleh kabupaten tidak apa-apa, ini kan anggaran daerah kecil,” ujarnya.
Ia bahkan menyebut, proyek ini terkesan hanya untuk menghabiskan anggaran menjelang pergantian pimpinan. “Jalan di mana-mana rusak dan putus didiamkan. Ini baru bulan Mei, sekarang Juni, uang BTT sudah habis, itu dihabiskan untuk apa?” katanya.
Cecep juga mempertanyakan jumlah paket pekerjaan dalam proyek tersebut. “Ini pekerjaan Nuraedidin (Kepala BPBD, red)? Jadi sebelum pensiun sengaja memakai uang ini atau pekerjaan ini. Sudah berhentikan pekerjaan ini,” tegas Cecep sambil berjalan ke pihak ketiga.
Ia meminta agar kontraktor menanyakan langsung kepada Kepala BPBD Tasikmalaya. “Tidak dilanjutkan, ini malah menghabiskan uang, bukan memperjuangkan rakyat. Jalan rusak dan putus di mana-mana, uang habis, BTT Rp28 miliar sudah habis sekarang di bulan Mei,” jelasnya.