TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin akan mengajukan audit investigasi ke Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi (BPKP) Jawa Barat terkait penggunaan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) Kabupaten Tasikmalaya tahun 2025.
Hal itu ditegaskan Cecep usai memimpin rapat pimpinan di Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Tasikmalaya, Senin (16/6/2025).
“Barusan dalam rapat pimpinan, saya minta dievaluasi, dan akan segera bersurat ke BPKP agar diaudit investigasi. Supaya nanti rekomendasinya tidak subjektif,” kata Cecep usai rapat.
Baca Juga:Parah! Dua Pemuda di Kota Tasikmalaya Ini Sembunyikan 4 Dus Miras di MusholaTerkait Perpanjangan Jabatan Sekda Tasikmalaya, Ade Menandatangani, Cecep Akan Mengevaluasi!
Ia menjelaskan, total anggaran BTT tahun 2025 sebesar Rp 28 miliar. Penggunaannya tersebar di sejumlah titik, salah satunya untuk pengurugan laut di Kecamatan Cipatujah sebesar Rp 4,2 miliar dan di Kecamatan Cikalong sebesar Rp 4,6 miliar.
Selain itu, ada pengerjaan jalan desa di Desa Ciroyom, Kecamatan Bojonggambir sebesar Rp 1,4 miliar. Semuanya jadi Rp 10,2 miliar.
Cecep juga memaparkan, dari total anggaran Rp 28 miliar itu Rp 9,5 miliar sudah diserap sejak bulan Februari 2025. Kini tersisa Rp 17,6 miliar lagi.
Akan tetapi anggaran itu pun sudah terikat kontrak dengan pihak ketiga yang ditandatangani pada Maret 2025.
“Berarti ada pekerjaan 90 hari, berarti kan Maret, April, Mei, dan Juni pertengahan sekarang,” jelasnya.
Jika melihat rentang waktu pekerjaan, lanjutnya, maka pertengahan Juni ini para penyedia jasa atau kontraktor akan mulai menagih pembayaran. Sehingga sisa anggaran Rp 17,6 miliar itu akan habis di bulan ini.
“Jadi kalau mereka menagih hari ini, berarti habis semua nol yang sisa Rp 17,6 miliar ini. Jadi sudah tidak ada anggaran untuk perbaikan jalan putus Mangunreja-Sukaraja itu, sudah tidak ada uangnya,” tandasnya.
Baca Juga:Sekolah Swasta di Priangan Timur Bingung Soal Teknis Sekolah Gratis yang Diputus Mahkamah KonstitusiGubernur Jabar Minta Cecep-Asep Bangun Boboko Raksasa di Tasikmalaya!
Cecep mengaku kecewa, dana BTT habis sementara untuk perbaikan jalan putus di sejumlah titik, termasuk Mangunreja-Sukaraja, justru tidak terakomodasi.
“Jadi kenapa saya turun langsung ke lapangan, marah-marah. Masa rakyat, jalannya putus diberhentikan dan sekarang uangnya tidak ada, karena habis,” ungkapnya.
Ia menegaskan, dana BTT seharusnya digunakan untuk kegiatan insidentil, seperti penanganan bencana.
“Diantaranya longsor, banjir, rumah tergerus, pergeseran tanah, jalan putus itu harus dieksekusi dan diperbaiki,” tambahnya.