TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Warga di Kampung Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu dibuat resah dengan banyaknya ikan yang mati mendadak di Sungai Ciwulan yang melintasi desa.
Kejadian ikan mati mendadak di Sungai Ciwulan tersebut sudah terjadi dua pekan ini. Selain di sungai, ikan di kolam milik warga sekitar Kampung Naga pun ikut mati.
Tokoh Adat Kampung Naga, Ade Suherlin mengungkapkan, kejadian ikan milik warga yang mati awalnya hanya cuma satu atau dua ekor saja. Tetapi, setelah seminggu malah semakin banyak ikan yang ada di kolam milik warga juga mati. Pasalnya, airnya dari Sungai Ciwulan.
Baca Juga:FKDM Era Baru Dikukuhkan Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin: Siap Wujudkan Kewaspadaan Dini MasyarakatBintang Muda Indonesia Dorong Yudhi Adi Rahmatillah Menjadi Ketua KNPI Kabupaten Tasikmalaya
“Dalam sehari, kurang dari dua kilo ikan dari yang masih kecil hingga besar ditemukan mati di pinggir sungai. Warga pun semakin resah, sehingga banyak yang terpaksa mendadak panen ikan yang masih hidup dan membuang air kolamnya ke sungai,” kata Ade, menjelaskan.
Dia mengungkapkan, berdasarkan hasil informasi dan penelusuran warga, ternyata yang menyebabkan ikan-ikan banyak yang mati karena air Sungai Ciwulan tercemar dari hulunya yang berada di wilayah Kabupaten Garut.
“Setelah kami melakukan investigasi, dengan mengikuti aliran air Sungai Ciwulan, di wilayah Cigangsa Kabupaten Garut, cukup mengagetkan warga,” ungkap dia.
Pasalnya, kata dia, warga menemukan sungai kecil yang airnya berwarna hitam pekat. Air tersebut berasal dari limbah pembuangan proses pengolahan pabrik kulit dan airnya masuk mengalir ke Sungai Ciwulan.
Warga Kampung Naga, tambah dia, mendesak pemerintah dan instansi terkait untuk segera mengambil langkah konkret dalam menyelesaikan persoalan ini. Sehingga warga tidak menjadi korban atau dirugikan karena dampak dari pencemaran ini.
Termasuk, kata dia, menindak pihak-pihak yang membuang limbah secara ilegal. Selain itu, warga juga berharap Dinas Kesehatan turun tangan untuk menilai dampak pencemaran terhadap kesehatan baik bagi lingkungan dan juga manusia.
“Berharap pemerintah bisa segera bertindak, karena dengan telah terjadinya pencemaran air Sungai Ciwulan tersebut secara otomatis telah merusak lingkungan,” ujarnya, menambahkan.
Baca Juga:Wakil Bupati Tasikmalaya Asep Sopari Al Ayubi Temui Orang Tua Bayi Kembar Siam: Alhamdulillah Operasi SuksesTingkatkan Akses Kesehatan, Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Kesehatan
Punduh Kampung Naga Bah Otoy, mengatakan, warga tidak berani mengambil atau mengonsumsi ikan yang mati tersebut. Karena, kematian ikan-ikan ini dinilai warga tidak wajar.