SPMB Online Tak Ngefek ke Sekolah Swasta, SMK Hepweti Ciamis Masih Belum Menerima Pendaftaran Online

SMK Hepweti Ciamis
Siswa SMK Hepweti Ciamis melakukan kegiatan pembelajaran praktik menjahit, beberapa waktu lalu. (Istimewa For Radartasik.id)
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang dibuka sejak tiga hari lalu di Jawa Barat tampaknya belum memengaruhi jumlah pendaftar di sekolah swasta. Hal ini terlihat pada SMK Hepweti Ciamis yang belum menerima pendaftaran melalui sistem SPMB online.

Kepala SMK Hepweti Ciamis, Harry Raka Septian, menjelaskan bahwa sekolahnya lebih mengandalkan metode jemput bola, yaitu dengan mengunjungi rumah-rumah untuk mencari siswa yang benar-benar ingin melanjutkan pendidikan namun terkendala biaya.

Harry menyebutkan bahwa meskipun telah terdaftar di link SPMB Jabar, pihaknya tidak mengandalkan sistem tersebut untuk mendapatkan siswa. Ini disebabkan karena orientasi mayoritas orang tua dan siswa lebih mengutamakan sekolah negeri.

Baca Juga:Bintang Muda Indonesia Dorong Yudhi Adi Rahmatillah Menjadi Ketua KNPI Kabupaten TasikmalayaWakil Bupati Tasikmalaya Asep Sopari Al Ayubi Temui Orang Tua Bayi Kembar Siam: Alhamdulillah Operasi Sukses

“Meskipun SPMB online telah dibuka, SMK Hepweti belum menerima pendaftar melalui sistem tersebut. Pada kenyataannya, masyarakat yang tidak diterima di sekolah negeri cenderung tetap mencari jalan untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah negeri,” kata Harry.

Menurutnya, sekolah swasta tidak bisa sepenuhnya bergantung pada sistem SPMB online, karena setelah pendaftaran ditutup, sekolah negeri masih menerima siswa yang tidak terdaftar sebelumnya.

Harry mengusulkan agar sekolah negeri tidak menerima siswa setelah penutupan pendaftaran untuk memberi kesempatan kepada sekolah swasta.

“Dalam upaya untuk bersaing dengan sekolah negeri, SMK Hepweti telah mengikuti aturan dalam SPMB dan bahkan menuruti arahan Gubernur Jawa Barat terkait sekolah gratis,” ujarnya kepada Radar, Jumat 13 Juni 2025.

Meskipun demikian, SMK Hepweti tetap berusaha memberikan pendidikan gratis kepada siswa dari keluarga kurang mampu selama tiga tahun terakhir tanpa memungut biaya apapun.

“Walaupun mendapatkan bantuan pendidikan menengah universal (BPMU), dana yang diterima masih kurang mencukupi untuk operasional sekolah,” jelasnya.

Harry menambahkan bahwa dengan lebih dari 100 siswa, operasional sekolah dan gaji guru menjadi tantangan. “Kami berjuang untuk memastikan anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap memiliki kesempatan untuk lulus dari SMK,” ujar Harry.

Baca Juga:Tingkatkan Akses Kesehatan, Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasikan Perda Penyelenggaraan KesehatanEra Baru Cecep-Asep, Ini Kata Aktivis Pro Demokrasi Agustiana: Mulai dari Isu Intervensi dan Lainnya

SMK Hepweti menawarkan jurusan keahlian seperti tata busana, akuntansi, teknik komputer dan jaringan, serta bisnis dan pemasaran daring. Selain itu, sekolah ini juga menyediakan asrama bagi siswa yang jauh dari rumah dan tidak memiliki biaya untuk tinggal.

0 Komentar