BANDUNG, RADARTASIK.ID – Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, menegaskan pentingnya menjaga keobjektifan, akuntabilitas, dan transparansi dalam pelaksanaan Sistem Pendaftaran Murid Baru (SPMB) untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB tahun 2025.
Herman mengingatkan bahwa proses ini harus bebas dari praktik korupsi dan nepotisme.
Menurut Herman, Gubernur Jawa Barat bersama Forkopinda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) dan Kanwil Kementerian Agama Jawa Barat sudah berkomitmen untuk menjaga integritas pelaksanaan SPMB 2025 melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU).
Baca Juga:Banjir Rob Sayung Demak, Pemprov Jateng Kerahkan Pompa dan Kapal Fiber untuk Atasi GenanganAtasi Macet dan Rob, Pemprov Jateng Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Semarang-Sayung Demak
Hal tersebut juga diikuti oleh walikota, bupati, serta Forkopimda kabupaten/kota di Jawa Barat, yang sepakat untuk bekerja sama dalam mewujudkan pembangunan yang lebih baik dan lebih istimewa di daerah ini.
Salah satu poin penting yang terdapat dalam MoU tersebut adalah komitmen untuk memastikan bahwa proses SPMB berlangsung secara objektif, akuntabel, transparan, dan berkeadilan.
Herman mengungkapkan, SPMB 2025 akan dilaksanakan dalam dua tahap.
Tahap pertama berlangsung dari 10 hingga 16 Juni 2025, yang mencakup jalur domisili, mutasi, dan afirmasi.
Sedangkan tahap kedua, yang khusus untuk jalur prestasi, akan dilaksanakan pada 24 Juni hingga 1 Juli 2025.
Sekda juga memastikan bahwa pelaksanaan SPMB tahun 2025 akan lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Ia menyarankan agar calon peserta didik mempersiapkan diri dengan baik dan mengakses situs resmi SPMB melalui spmb.jabarprov.go.id atau aplikasi Sapawarga.
Terkait dengan gangguan teknis yang sempat terjadi pada server SPMB, Herman meminta maaf kepada masyarakat.
Baca Juga:Evaluasi SPMB Jawa Barat, Sistem Bermasalah di Hari Pertama, Disdik Lakukan PerbaikanPembangunan Tasikmalaya Selatan Jomplang, Pemekaran Wilayah Jadi Kebutuhan Mendesak
Ia menjelaskan, sistem SPMB sempat mengalami masalah yang menyebabkan kesulitan dalam mengakses situs.
Namun, menurutnya, masalah tersebut sudah berhasil diperbaiki dan disinkronkan sehingga proses pendaftaran kini sudah dapat berjalan dengan lancar.
Herman juga mengimbau kepada peserta didik dan orang tua untuk tidak panik, karena masih ada waktu yang cukup hingga tanggal 16 Juni 2025 untuk menyelesaikan proses pendaftaran.
Sebagai informasi, Sekda Herman melaporkan bahwa hingga saat ini, sudah ada sekitar 119 ribu calon peserta didik yang mendaftar melalui website atau aplikasi Sapawarga.
”Tahun 2025 ini akan jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Dan bagi anak-anak, silakan siapkan diri untuk mengakses website spmb.jabarprov.go.id atau akses aplikadi sapawarga,” jelas sekda kepada Radartasik.id.