Politik Silaturahmi di Rumah Ibunda Wali Kota Tasikmalaya

rotasi-mutasi pemkot tasikmalaya di tangan ibunda wali kota
Hj Evi Silviani, anggota Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya yang juga ibunda Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan. (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

“Ibu hanya bantu mendorong dengan doa, spirit, dan semangat untuk kemajuan Kota Tasikmalaya,” ucapnya, menepis anggapan bahwa dirinya ikut cawe-cawe dalam urusan penempatan pejabat Pemkot Tasikmalaya.

Meski demikian, dalam politik, simbol dan gesture kerap lebih berbicara ketimbang pernyataan formal.

Kehadiran para tamu yang datang di momen strategis seperti sekarang menandakan posisi Hj Evi sebagai salah satu figur informal yang turut menentukan arah angin rotasi-mutasi pejabat, meski secara konstitusional tidak berada di jalur eksekutif.

Harapan untuk Loyalis Viman

Baca Juga:Parah! Dua Pemuda di Kota Tasikmalaya Ini Sembunyikan 4 Dus Miras di MusholaTerkait Perpanjangan Jabatan Sekda Tasikmalaya, Ade Menandatangani, Cecep Akan Mengevaluasi!

Dalam pernyataannya, Hj Evi juga menyampaikan harapan agar para pejabat yang kelak dipilih dan diberi amanah oleh Wali Kota adalah mereka yang sejalan, loyal, dan berkomitmen penuh terhadap visi kepemimpinan Viman Alfarizi.

“Mudah-mudahan siapapun yang menjadi pendamping Pak Viman, siapapun yang berada di barisan Pak Viman itu adalah orang-orang yang se-kufu (sepadan, red). Yang semuanya juga ikhlas karena Allah, untuk kemajuan Kota Tasikmalaya. Supaya jadi daerah baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” katanya dengan nada religius.

Pernyataan ini mempertegas bahwa seleksi pejabat di mata Evi bukan sekadar teknis administratif, tetapi juga menyangkut nilai spiritual, etika kepemimpinan, dan kecocokan visi dengan kepala daerah.

Catatan Politik Lokal

Fenomena silaturahmi menjelang rotasi-mutasi adalah dinamika klasik dalam politik birokrasi daerah.

Namun ketika jalur informal seperti keluarga pemimpin mulai dikunjungi, hal ini menandakan bahwa ruang-ruang politik tak melulu berada di balik meja kantor dinas.

Posisi Hj Evi Silviani sebagai politisi sekaligus orang tua kepala daerah membuatnya berada di posisi unik — antara pengaruh moral dan potensi tafsir politik yang lebih luas.

Dalam sistem demokrasi lokal, figur seperti Evi seringkali menjadi jembatan antara sistem dan masyarakat, antara struktur dan kultur, antara keputusan resmi dan harapan kolektif. (Ayu Sabrina)

0 Komentar