Politik Silaturahmi di Rumah Ibunda Wali Kota Tasikmalaya

rotasi-mutasi pemkot tasikmalaya di tangan ibunda wali kota
Hj Evi Silviani, anggota Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya yang juga ibunda Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan. (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Menjelang agenda rotasi-mutasi jabatan struktural di lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya, suasana “di balik layar” mulai menghangat.

Salah satu sorotan publik tertuju kepada Hj Evi Silviani, Anggota DPRD Kota Tasikmalaya yang juga dikenal sebagai ibunda dari Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan.

Ia diyakini sebagai sosok yang punya pengaruh besar terhadap keputusan yang diambil anaknya, sebagai wali kota. Tak heran, mulai beredar isu bahwa sejumlah pegawai telah bersilaturahmi ke rumah Evi. Hal ini pun diakui oleh Evi.

Baca Juga:Parah! Dua Pemuda di Kota Tasikmalaya Ini Sembunyikan 4 Dus Miras di MusholaTerkait Perpanjangan Jabatan Sekda Tasikmalaya, Ade Menandatangani, Cecep Akan Mengevaluasi!

Dalam wawancara dengan Radar, pada Jumat (13/6/2025), Evi secara terbuka mengakui bahwa belakangan ini kediamannya sering kedatangan tamu dari berbagai kalangan.

Terutama yang memiliki harapan atau kepentingan dalam dinamika rotasi jabatan birokrasi.

“Ke rumah, orang silaturahmi ibu terima-terima saja. Karena mungkin ibu dianggap sebagai ibunya Kota Tasikmalaya, sebagai orang tua semuanya. Bukan karena sebagai ibu wali kota saja,” ujar Evi saat ditemui usai mengikuti agenda rapat paripurna di DPRD Kota Tasikmalaya.

Pernyataan tersebut mencerminkan posisi Evi bukan hanya sebagai figur legislatif, tapi juga tokoh sentral yang berada di jantung dinamika politik birokrasi Kota Tasikmalaya.

Meski begitu Evi menegaskan jika orang-orang yang bersilatirahmi kepadanya bukan dalam rangka lobi kekuasaan. Tetapi lebih sebagai ruang komunikasi informal antar sesama warga dan birokrat.

“Semuanya bersilaturahmi ibu terima dengan baik. Ibu memberikan bukan nasihat, hanya sharing. Kita kalau berjuang dan berproses secara positif, pasti hasilnya pun positif. Tapi jika prosesnya tidak baik, ya hasilnya pun tidak baik,” imbuhnya.

Peran Politik Ibu Kota

Sebagai politisi perempuan yang cukup senior, Evi terlihat memainkan peran simbolik sebagai “ibu kota” — bukan dalam konteks administratif, tapi sebagai sosok yang dianggap memiliki pengaruh moral dan spiritual atas perkembangan birokrasi Kota Tasikmalaya.

Baca Juga:Sekolah Swasta di Priangan Timur Bingung Soal Teknis Sekolah Gratis yang Diputus Mahkamah KonstitusiGubernur Jabar Minta Cecep-Asep Bangun Boboko Raksasa di Tasikmalaya!

Dalam nuansa menjelang rotasi ini, banyak yang menilai rumah Hj Evi menjadi titik singgung antara harapan birokrat dan arah kepemimpinan Wali Kota Viman.

0 Komentar