Insiden Pengunjung Masjid Agung Kota Tasikmalaya Jatuh ke Lubang Proyek Drainase, Ciri Pengawasan Proyek Lemah

trotoar masjid agung Kota Tasikmalaya
Tim dari Dinas PUTR Kota Tasikmalaya meninjau lokasi proyek perbaikan trotoar dan drainase di sekitar Masjid Agung, Selasa 10 Juni 2025. (Firgiawan/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Insiden jatuhnya seorang jemaah ke dalam lubang proyek drainase di area Masjid Agung Kota Tasikmalaya memantik reaksi keras dari DPRD.

Ketua Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya, Anang Sapaat, memberikan peringatan serius kepada dinas terkait dan pengawas proyek agar lebih teliti dalam menjalankan pekerjaan, terutama menyangkut aspek keselamatan publik.

Anang, yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Kota Tasikmalaya, menyoroti lemahnya pengawasan dan kurangnya antisipasi di lapangan. Ia menyebut, meskipun proyek berada di pusat kota yang sangat strategis, standar keselamatan tampaknya masih diabaikan.

Baca Juga:Terkait Perpanjangan Jabatan Sekda Tasikmalaya, Ade Menandatangani, Cecep Akan Mengevaluasi!Sekolah Swasta di Priangan Timur Bingung Soal Teknis Sekolah Gratis yang Diputus Mahkamah Konstitusi

“Apalagi ini proyek di pusat kota, kawasan Masjid Agung yang merupakan etalase wajah kota. Aktivitas keagamaan di sana padat siang dan malam. Jangan sampai ada korban lagi,” ujar Anang, Rabu (11/6/2025).

Anang menekankan bahwa aspek keselamatan dan kenyamanan warga harus menjadi prioritas utama dalam setiap pekerjaan infrastruktur, baik di pusat kota maupun di daerah terpencil. Ia meminta dinas terkait menjadikan kejadian ini sebagai perhatian serius.

“Kami minta dinas memperhatikan aspek di luar pekerjaan, terutama keselamatan lalu lintas, pejalan kaki, dan jangan sampai ada pembuangan sembarangan tanah urugan saat menggali drainase,” tegasnya.

Dia juga meminta pelaksana proyek diberi teguran dan diinstruksikan untuk memasang tanda peringatan yang jelas di sekitar area pekerjaan.

“Di sekitar Masjid Agung itu banyak jemaah, aktivitas sangat padat. Keselamatan warga harus jadi perhatian utama. Jangan sampai kita hanya reaktif setelah ada korban,” pungkas Anang.

Sebelumnya, proyek pembangunan trotoar di samping Masjid Agung Kota Tasikmalaya menuai sorotan tajam dari masyarakat. Pekerjaan yang dilakukan secara sembrono tanpa memperhatikan keselamatan publik terbukti membahayakan pengguna jalan.

Salah satu indikasi kecerobohan adalah lubang drainase yang terletak di tengah jalur trotoar sisi utara Masjid Agung Kota Tasikmalaya hanya ditutup dengan papan triplek tipis, tanpa tanda peringatan atau pengaman memadai.

Baca Juga:Gubernur Jabar Minta Cecep-Asep Bangun Boboko Raksasa di Tasikmalaya!Gubernur Jabar Sebut Anggaran Tasik Paling Besar, Tapi Jalannya Jelek, Jangan Terlalu Banyak Belanja Hibah!

Situasi ini memunculkan risiko besar, terlebih pada malam hari saat pencahayaan di sekitar area tersebut cenderung minim.

Pada Senin (9/6/2025) malam, insiden terjadi. Seorang jemaah Masjid Agung Kota Tasikmalaya bernama Aldan menjadi korban dari minimnya standar keselamatan proyek tersebut.

0 Komentar