Ia menegaskan, motivasi terbesar komunitas adalah untuk membuktikan bahwa anak-anak desa juga memiliki kesempatan yang sama untuk masuk ke kampus-kampus besar di Indonesia.
“Melihat anak-anak desa bisa masuk kampus ternama itu bukti bahwa tidak ada yang mustahil. Ketika ada satu anak yang berhasil, itu bisa jadi inspirasi bagi banyak orang. Kami semakin semangat mendorong mereka karena kami yakin, tempat untuk mereka belajar sangat luas,” tegasnya.
Lebih dari sekadar pencapaian akademik, Qisthi berharap para mahasiswa yang telah berhasil menembus PTN nantinya bisa kembali dan berbagi pengalaman mereka di desa, menjadi sumber inspirasi, dan memberi manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. (Fitriah Widayanti)