RADARTASIK.ID – Mantan juru taktik AS Roma, Claudio Ranieri dikabarkan kian dekat dengan kursi pelatih tim nasional Italia.
Setelah perpisahan dengan Luciano Spalletti, Presiden FIGC Gabriele Gravina bergerak cepat mencari sosok baru untuk memimpin Azzurri ke Piala Dunia 2026.
Pilihan utama jatuh kepada Ranieri—pelatih veteran yang baru saja menutup kiprah gemilang bersama Cagliari.
Baca Juga:Fabrizio Romano: Ditawar Lebih dari Rp350 Miliar, Maignan Minta Dijual ke ChelseaLegenda AC Milan Dukung Ranieri Latih Timnas Italia: Ia Melakukan Keajaiban di AS Roma
Dalam beberapa jam terakhir, komunikasi antara Ranieri dan Federasi Sepak Bola Italia semakin intens.
Menurut laporan Tuttomercatoweb, tawaran resmi telah disiapkan dan tinggal menunggu waktu untuk diajukan dengan kontrak hingga Juli 2026 ditambah peluang peran jangka panjang sebagai direktur teknis timnas.
Ranieri sendiri dikabarkan terbuka terhadap ide tersebut. Bahkan, FIGC tak keberatan jika ia menjalani peran ganda, sebagai pelatih timnas dan sekaligus penasihat untuk Dan Friedkin, pemilik AS Roma.
Secara administratif, peran ganda ini tak melanggar aturan.
Pasal 40 regulasi teknis memang melarang pelatih timnas aktif bekerja di klub, namun posisi Ranieri di Roma bersifat simbolis: hanya sebagai penasihat senior, mirip peran Zlatan Ibrahimovic di Milan.
Ini berarti, secara hukum, tak ada halangan.
Kontrak Ranieri di Roma akan berakhir 1 Juli mendatang. Jika Friedkin mengizinkan, Ia bisa langsung menjalani dua peran sekaligus.
Namun, jika tidak, maka Ranieri harus memilih: tetap di klub atau pindah penuh ke tim nasional.
Meski demikian, hal ini tak sepenuhnya mulus. Masih ada potensi kritik di dalam federasi.
Baca Juga:Wajib Bawa AS Roma Lolos ke Liga Champions Tiap Tahun, Berapa Gaji Gian Piero Gasperini?Bergerak dalam Senyap, Lazio Siap Datangkan Bintang Arsenal
Salah satunya, karena rival politik Gravina seperti Presiden Lazio, Claudio Lotito yang bisa mempersoalkan posisi ganda Ranieri.
Tapi praktik seperti ini bukan hal baru di dunia sepak bola, termasuk di Italia.
Dalam sejarahnya, sudah ada beberapa nama yang menjalani peran ganda serupa.
Di Italia, sosok legendaris seperti Helenio Herrera, Gipo Viani, dan Alfredo Foni pernah memegang dua jabatan sekaligus.
Di level internasional, Fabio Cannavaro, Guus Hiddink, hingga Sir Alex Ferguson juga pernah melakukan hal serupa.
FIGC tampaknya siap menempuh jalur ini, asal Friedkin memberi lampu hijau. Jika restu datang, pengumuman resmi bisa segera dirilis dalam beberapa hari ke depan.