Namun secara realistis, gaji yang ia minta menjadikan kepulangan ke Serie A nyaris mustahil.
Gajinya yang mencapai €10 juta per tahun berada jauh di atas plafon gaji klub-klub Italia saat ini.
Apalagi klub-klub top seperti Inter, Juventus, dan Roma tengah melakukan pengetatan pengeluaran.
Baca Juga:Claudio Ranieri Tolak Tawaran Latih Timnas Italia: "Saya Sudah Berkomitmen untuk Roma"Arsenal Mundur, Penerus Ronaldo Jadi Rebutan Juventus, Manchester United, dan Al Hilal
Inter tertarik, tetapi hanya jika statusnya bebas transfer. Juventus tengah memburu kiper baru dan sempat melirik Michele Di Gregorio, namun fokus mereka tetap pada opsi yang lebih hemat.
AC Milan, meski punya hubungan baik dengan agen Rafaela Pimenta dan Paolo Tare, hampir pasti menutup pintu karena alasan hubungan emosional dan finansial.
Sementara Roma, jika kehilangan Mile Svilar, tetap terhambat oleh aturan Financial Fair Play UEFA—yang secara otomatis mencoret Donnarumma dari radar.
Jika harus berpisah dengan PSG sebelum kontraknya habis, Liga Inggris bisa jadi pelabuhan berikutnya.
Sayangnya, opsi di sana juga tidak luas. Hanya Chelsea yang saat ini sedang mencari kiper elite, terutama setelah negosiasi mereka untuk merekrut Mike Maignan dari Milan tersendat.
Namun klub-klub Inggris juga realistis. Meski punya kekuatan finansial, mereka cenderung menghindari kiper dengan nilai gaji ekstrem tanpa jaminan performa konsisten.
Dengan segala pertimbangan itu, kemungkinan besar Donnarumma akan tetap bertahan di Paris hingga kontraknya berakhir pada 30 Juni 2026.
Baca Juga:La Gazzetta: Bertemu Gasperini, Scamacca Tegaskan Ingin Pulang ke AS RomaNama Besar Simone Inzaghi Tak Cukup Bawa Bintang Serie A Hijrah ke Arab Saudi
Setelah itu, ia bisa hengkang secara bebas transfer—dan saat itulah pintu-pintu besar Eropa akan kembali terbuka lebar.
Namun untuk saat ini, satu hal pasti: kembali ke Serie A bukan jalan yang bisa ia tempuh, setidaknya bukan dengan gaji Rp175 miliar per musim.