Beruntung, mereka bertemu dengan warga yang sedang mengambil madu di hutan.
Warga tersebut dengan baik hati membawa mereka ke tempat camp mereka selama semalam, kemudian menolong mereka menuju permukiman.
Di pemukiman tersebut, Setiawan dan teman-temannya mendapat bantuan berupa makan dan tempat untuk menginap selama dua malam.
Baca Juga:Enam Pekerja Asal Garut yang Terlantar di Riau Akhirnya Dipulangkan, Begini Perjuangan MerekaTrotoar di Kabupaten Garut Belum Ramah Pejalan Kaki, Warga Minta Perhatian Serius Pemerintah
Setelah itu, mereka diantar menuju pelabuhan sawit, tempat mereka berharap bisa menumpang truk yang melintas.
Sayangnya, para sopir truk enggan mengangkut mereka karena takut terjadi pembegalan.
Akhirnya, Setiawan dan teman-temannya melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Beruntung, mereka bertemu dengan kapolsek setempat yang menghubungkan mereka dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Garut.
Dengan bantuan dari pihak berwenang, mereka akhirnya mendapatkan transportasi untuk pulang ke Garut.
Setelah dua minggu perjalanan penuh perjuangan, Setiawan akhirnya bisa kembali ke Garut dan bertemu dengan keluarganya dalam keadaan selamat.
Perjalanan yang melelahkan ini berakhir dengan rasa syukur yang mendalam, dan Setiawan pun tidak lupa berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Garut yang telah membantu proses kepulangannya.
Setelah beristirahat dan menjalani pemeriksaan kesehatan, Setiawan dan teman-temannya diantar pulang ke rumah masing-masing.
Baca Juga:Garut Gencar Mendorong Warganya Bekerja di Luar Negeri, Peluang ke Jepang TerbukaMusim Kemarau Mulai Menyapa Kabupaten Garut, 3 Kecamatan Rawan Kekeringan Ekstrem
Kini, Setiawan bisa kembali beristirahat dengan tenang, bersama keluarga yang telah lama ditinggalkannya, setelah menghadapi ujian yang berat dalam perjalanan pulang yang tak terlupakan. (Agi Sugiana)