TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kebijakan jam malam untuk pelajar sudah mulai diberlakukan di Kota Tasikmalaya dengan operasi di berbagai ruang publik. Petugas diminta untuk mewaspadai wali bodong yang bisa meloloskan pelajar tetap berkeliaran.
Operasi jam malam yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ini sudah mulai diberlakukan pekan lalu. Berbagai pihak pun memberikan dukungan dengan harapan bisa menekan kenakalan remaja termasuk antisipasi fenomena geng motor.
Seperti diungkapkan Akademisi IAI Tasikmalaya Dr H Ajang Ramdani MPd yang menilai kebijakan dari figur yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini. Menurutnya gerakan ini bukan hanya bisa meminimalisir fenomena geng motor. “Tapi juga bisa menyelamatkan generasi muda dari pergaulan negatif,” ungkapnya kepada Radar, Minggu (8/6/2025).
Baca Juga:Siang Jadi Pedagang Bakso Ikan, Malam Cari Uang Saweran! Motif Pelaku dalam Video Joget Erotis di Resto HotelPemkot Tasikmalaya Kalah Menghadang Bangunan Ilegal Minimarket Alfamidi
Dia pun sependapat dengan KDM bahwa malam hari merupakan jam untuk belajar dan istirahat, khususnya untuk pelajar. Sehingga tidak perlu ada dalih atau alasan remaja atau pelajar masih berkeliaran di malam hari. “Sangat kecil urgensi yang mengharuskan pelajar berada di luar rumah di jam malam,” katanya.
Namun dia melihat ada celah yang harus diantisipasi oleh para petugas. Di mana ada pengecualian bagi remaja-remaja yang berada di luar rumah bersama orang tua atau walinya. “Khawatirnya ada orang-orang dewasa yang menjadi wali bodong, sehingga bisa tetap berkeliaran di luar begitu saja,” ucapnya.
Kekhawatiran ini dikarenakan dewasa ini tidak sedikit remaja-remaja tidak hanya bergaul dengan teman sebayanya. Banyak juga yang berkeliaran di jalan karena diajak oleh orang yang sudah dewasa. “Misal geng motor, mereka kan diasuh oleh seniornya yang menurutnya besar kemungkinan orang-orang yang sudah dewasa,” katanya.
Kebijakan KDM ini juga perlu jadi perhatian untuk para orang tua agar tidak membiarkan anak-anak mereka keluar rumah di malam hari tanpa pendampingan. Terlebih untuk urusan-urusan yang tidak jelas atau hanya sekadar main. “Ketika pergaulan anak sudah rusak, pendidikan mereka juga akan terganggu dan orang tua termasuk paling dirugikan,” ucapnya.