Warga Kabupaten Tasikmalaya Tak Tertarik Program Transmigrasi, Baru Dua Kepala Keluarga Siap Berangkat

Transmigrasi Minim Peminat
Kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSPTK) Kabupaten Tasikmalaya di Kompleks Gebu Tasikmalaya. (Radika Robi Ramdani/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya telah diminta untuk mengusulkan kuota calon transmigrasi ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hal tersebut, berkenaan dengan rencana Kementerian Transmigrasi (Kementrans) yang akan kembali melaksanakan Program Transmigrasi di tahun ini.

Kasi Transmigrasi pada Bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi di Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSPTK) Kabupaten Tasikmalaya, Fahmi mengatakan, tahun lalu mengajukan 9 Kepala Keluarga (KK), namun sebagian warga ada yang sudah bekerja dan ada juga yang sudah meninggal dunia.

“Sisanya tinggal 1 KK saja. Ditambah satu lagi ada yang daftar, jadi hanya dua KK yang sekarang masuk daftar tunggu. Ini juga sudah ditunggu usulannya oleh Provinsi Jawa Barat,” ujarnya kepada Radar, Senin 9 Juni 2025.

Baca Juga:Tingkatkan Akses Kesehatan, Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasikan Perda Penyelenggaraan KesehatanEra Baru Cecep-Asep, Ini Kata Aktivis Pro Demokrasi Agustiana: Mulai dari Isu Intervensi dan Lainnya

Fahmi menyebutkan, sekarang kuota Provinsi Jawa Barat, khususnya dari Kabupaten Tasikmalaya belum muncul berapa-berapanya. Sehingga sekarang harus mengusulkan terlebih dahulu.

Tahun ini, kata dia, tujuannya untuk empat wilayah, antara lain, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan. “Keinginan untuk penempatan ke Kaltim, karena di sana ada Ibu Kota Nusantara (IKN),” ujarnya, menjelaskan.

Saat ini, kata Fahmi, peminat untuk transmigrasi sangat rendah. Padahal, pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke desa-desa.

Lanjut dia, untuk tahun kemarin mengajukan 9 KK. Namun sekarang hanya ada 2 KK. Tinggal mencari lagi warga yang mau transmigrasi ke empat pulau tersebut, untuk mengganti 7 orang yang sebelumnya sudah mendaftar dan diajukan.

“Beberapa waktu lalu kami sudah melakukka verifikasi ulang dan ternyata dari 9 hanya tinggal 2 KK saja. Jadi harus mencari 7 KK lagi yang mau daftar dan diberangkatkan,” katanya. (obi)

0 Komentar