TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Aktivis pro demokrasi, Agustiana, memberikan pernyataan usai pelantikan Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari Al Ayubi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya periode 2025–2030.
Dalam komentarnya, aktivis senior itu menekankan pentingnya memiliki pemimpin yang representatif dan visioner demi mewujudkan pemerintahan yang berpihak pada kepentingan rakyat.
“Menentukan pemimpin baik buruknya harus dilihat dari parameter kenegaraan dan kelayakan adab serta kepatutan. Tidak cukup hanya bicara benar dan salah tanpa ukuran yang jelas,” ujar Agustiana, Kamis 5 Mei 2025.
Baca Juga:Pembangunan Jalan di Desa Sukamaju Tasikmalaya Mulai Direalisasikan, 435 Meter Jalan Diperbaiki dari Dana DesaOpen Bidding Paling Tepat, Banyak Pejabat Potensial yang Bisa Mengisi Jabatan Sekda Kabupaten Tasikmalaya
Agustiana menambahkan bahwa pemimpin yang baik bukan hanya mampu menjalankan pemerintahan secara administratif, tetapi juga mampu menggerakkan seluruh elemen pemerintahan untuk mencapai tujuan utama: kepentingan rakyat.
“Bukan sekadar mengejar angka dan target pemerintah, tapi bagaimana potensi rakyat bisa terangkat, yang lemah bisa didorong menjadi kekuatan, serta sumber daya alam tetap terjaga untuk generasi mendatang,” katanya.
Soal kemiskinan, menurut Agustiana, indikator kesejahteraan rakyat tidak bisa hanya dilihat dari data statistik. “Pendapatan rakyat harus lebih tinggi dari kebutuhan, aset lebih besar dari utang, bahkan bila perlu rakyat diarahkan untuk bisa menabung. Itu adalah standar kesejahteraan yang harus jadi patokan pemerintah,” tegasnya.
Agustiana juga mengkritik kebiasaan program-program pemerintah yang dinilai bagus dari sudut pandang pemerintah, partai, dan ASN, namun tidak berdampak nyata bagi masyarakat. “Seluruh keberhasilan pembangunan sejatinya adalah hasil dari peran besar masyarakat,” ujarnya.
Terkait kepemimpinan Cecep Nurul Yakin, Agustiana menilai bahwa Cecep sangat layak menjabat sebagai Bupati. “Cecep punya pengalaman panjang di legislatif, dari daerah hingga provinsi. Komunikasinya dengan rakyat sangat baik, dan ia memiliki latar belakang organisasi yang kuat,” jelasnya.
Agustiana juga menyoroti bahwa Cecep bukan tipe pemimpin yang gemar konflik atau menyimpan dendam kepada siapa pu .
“Isu-isu negatif yang beredar soal Cecep belum pernah terbukti, itu hanya rumor. Cecep punya jaringan kuat, termasuk ke pusat untuk lobi-lobi pembangunan, dan sangat representatif sebagai figur keagamaan, sehingga menjadi angin segar untuk Kabupaten Tasikmalaya,” tambahnya.