TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Video acara musik DJ yang diwarnai tarian panas pria feminim menuai reaksi dari berbagai pihak di Kota Tasikmalaya. Termasuk ulama yang menilai bahwa aktivitas tersebut merupakan bagian dari kemaksiatan.
Salah satunya diungkapkan tokoh ulama Kota Tasikmalaya KH Yan Yan Albayani mengaku geram dengan adanya peristiwa tersebut. Sekaligus mengecam aksi tak senonoh yang dilakukan oleh orang dalam video tersebut. “Harus bertaubat dan meminta maap secara terbuka kepada masyarakat kota Tasikmalaya,” ungkapnya.
Hal ini juga perlu menjadi bahan evaluasi eksekutif dan legislatif supaya melakukan pengawasan secara maksimal. Supaya tidak ada lagi aktivitas usaha yang memberikan ruang hiburan yang berbau kemaksiatan. “Jangan ada lagi aksi bejad tidak bermoral yang akan mencoreng moreng Marwah kota santri,” terangnya.
Baca Juga:Polisi Dalami Kasus Video Tarian “Panas” di Kafe Resto Kota TasikmalayaDi Kota Tasikmalaya Ada 5 Tambang Galian Berizin, Sisanya Ilegal
Ketika memang pejabat berwenang tidak mampu mengawasi dan menjaga tempat usaha atau pariwisata dari ancaman kemaksiatan, maka dia merekomendasikan pencopotan. “Andai tidak bisa melakukan pengawasan dan bimbingan terhadap pengelola hotel, restoran dan tempat hiburan, sebaiknya dipecat saja,” tegasnya.
Di samping itu, ulama pun ikut turun tangan memberikan edukasi kepada pengelola tempat usaha tersebut. Di mana para Ormas Islam dan para santri mendatangi lokasi untuk memberikan pemahaman agama dan menyulap musik DJ menjadi lantunan murotal Al-Quran.
KH Yan Yan juga berpesan agar para pelaku usaha tidak kebablasan dalam mengelola tempat usaha, khususnya ruang hiburan. Supaya tidak mengesampingkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. “Yakni dengan tidak menyelenggarakan kegiatan yang berbau kemaksiyatan,” ucapnya.
Sebelumnya, Petugas Bidang Pariwisata Disporabudpar Kota Tasikmalaya Ardis Sudiaman mengakui bahwa di resto tersebut beberapa kali diketahui ada acara musik DJ. Namun dari pengawasan yang dilakukan, menurutnya masih berjalan secara wajar. “Ketika kita cek berjalan dengan normal-normal saja,” katanya.
Ardis mengaku kaget ketika menerima video adanya tarian tak senonoh. Maka dari itu pihaknya bersama Satpol PP pun mendatangi lokasi untuk meminta klarifikasi kepada pengelolanya. “Malam Sabtu kami cek bersama Satpol PP, dan tadi juga saya menghadiri proses pemeriksaannya di Satpol PP,” ucapnya.(rangga jatnika)