TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Raden Diky Chandra, didampingi Ketua Pokja 1 TP PKK Kota Tasikmalaya, Rani Permata mengunjungi SDN Ciangir, Rabu (4/6/2025).
Kunjungan ke sekolah terpencil ini menjadi bagian rangkaian PKK Goes to School, sekaligus penutup.
SDN Ciangir terletak di Kelurahan Tamansari, Kecamatan Tamansari, tepatnya di ujung Kota Tasikmalaya.
Baca Juga:Gubernur Jabar Minta Cecep-Asep Bangun Boboko Raksasa di Tasikmalaya!Gubernur Jabar Sebut Anggaran Tasik Paling Besar, Tapi Jalannya Jelek, Jangan Terlalu Banyak Belanja Hibah!
Lokasi sekolah berjarak kurang dari 300 meter dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir.
Letaknya yang terpencil membuat sekolah ini jarang dikunjungi pejabat tinggi. Bahkan, menurut pengakuan warga, baru kali ini pimpinan daerah datang langsung melihat kondisi sekolah.
Lingkungan SDN Ciangir jauh dari kata ideal. Udara yang dihirup oleh siswa dan guru tidak selalu bersih.
Sering kali tercampur aroma tidak sedap dari sampah di TPA. Sapi-sapi liar dari TPA kerap memasuki halaman sekolah, bahkan lalat hinggap di meja belajar para siswa.
Di balik aroma tak sedap dan gangguan binatang ternak, bangunan sekolah juga nyaris ambruk. Jendela-jendela berlubang, atap tak kokoh, dan sanitasi seperti toilet sempat tidak tersedia.
Meski demikian, saat kunjungan berlangsung, kondisi udara sedang cukup baik.
Tidak tercium bau sampah, dan sapi-sapi yang biasanya berkeliaran sedang tidak terlihat. Hal ini membuat suasana kunjungan lebih nyaman.
“Bahagia, terharu, semangat, campur aduk. Semoga kami bisa berkunjung lagi ke sini dalam keadaan yang lebih baik,” ungkap Rani Permata, usai menyapa para siswa dan guru.
Pemerintah Akan Lebih Hadir
Baca Juga:Cecep-Asep Kudu “Wanian” Pimpin Tasikmalaya, Tim Sukses Bagian Menonton!Tahun Moncer Anak Tokoh NU
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Diky Chandra menyampaikan bahwa sekolah seperti SDN Ciangir harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah, meskipun berada di daerah terluar.
Menurutnya, siswa, guru, dan masyarakat sekitar telah menunjukkan semangat bertahan di tengah situasi lingkungan yang tidak ideal.
“Tapi di sisi lain, ini juga menyadarkan kepada Pemerintah Kota Tasikmalaya agar bisa lebih memperhatikan dan bekerja lebih serius untuk wilayah seperti ini,” kata Diky.
Pemkot Tasikmalaya, lanjut Diky, sebenarnya telah memulai sejumlah langkah, seperti pembuatan sumur bor dan bantuan pipanisasi untuk mendukung kebutuhan air bersih.