Terakhir, Dedi berpesan kepada Cecep-Asep yang sudah jadi bupati, sudah jadi wakil bupati. Keduanya harus menjadi Bupatinya rakyat, bukan bupatinya partai. Wakil bupatinya rakyat, bukan wakil bupatinya partai.
“Jangan membawa simbol-simbol partai ke pemerintahan. Konsisten,” ujarnya.
“Tiba-tiba, bupatina hejo, kantor bupatina dicet hejo. Bupatina beureum, Gedung SD beureum kabeh. Saya tidak mau. Warna pemerintah itu putih pak, dimana-mana, mau di Amerika, Gedung putih, semua putih, sudah dibodaskeun deui ayeuna mah (diputihkan, red), netral, lurus, sesuai jeung cita-cita,” ujarnya mengakhiri sambuatan. (pee/k13)