TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Aktivitas penambangan pasir dan batu (sirtu) di kawasan kaki Gunung Galunggung telah berlangsung cukup lama. Bahkan berbagai pembangunan berskala besar termasuk Jalan Tol menggunakan pasir tersebut. Saat ini eksplorasi masih terus berlangsung.
Lokasi tambang berada di dua kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, yakni Sukaratu dan Padakembang, yang mencakup tiga desa.
Pepen Ucu Atila ST MAP, Penyelidik Ahli Muda pada Cadin ESDM Wilayah VI Tasikmalaya, menjelaskan bahwa kegiatan penambangan tersebut tersebar di Desa Sinagar dan Desa Linggajati di Kecamatan Sukaratu, serta Desa Mekarjaya di Kecamatan Padakembang.
Baca Juga:Tahun Moncer Anak Tokoh NUUsulan Pengisian Jabatan Kosong Pemkot Tasikmalaya Mentah Lagi-Mentah Lagi, DPRD Sarankan Ditelusuri!
“Sementara titik lokasi penambangan yang berada di wilayah Kecamatan Padakembang Kabupaten Tasikmalaya ada di satu desa yaitu Desa Mekarjaya,” terang Pepen kepada Radar, Selasa (3/6/2025).
Dari total tiga desa tersebut, kata Pepen, luas lahan tambang yang digunakan belum mencapai 50 hektar dan hingga kini masih dalam tahap eksplorasi. Kegiatan pertambangan dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang telah mengantongi Izin Usaha Pertambangan (IUP), yaitu CV Fikri Putra, CV Dozer Jaya, dan CV Mandiri Galunggung.
Mengenai prediksi masa produktif lokasi tambang pasir Galunggung, Pepen menyebutkan belum dapat dipastikan. Ia tak memiliki data pasti mengenai jumlah sumber daya pasir yang ada di kawasan tersebut.
“Namun saat ini kegiatan penambangan masih berjalan untuk memenuhi kebutuhan proyek-proyek pemerintah, swasta maupun untuk masyarakat,” kata Pepen.
Material pasir Galunggung, lanjutnya, masih menjadi komoditas utama dalam mendukung pembangunan infrastruktur, khususnya di wilayah Jawa Barat. Termasuk Kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Kualitas pasir cor dari Gunung Galunggung disebut Pepen sebagai yang terbaik dan belum ada wilayah lain yang bisa menyamainya.
“Memang tidak ada lagi, dimana pasir Galunggung ini mempunyai kualitas untuk konstruksi yang baik terbukti salah satunya digunakan untuk pembangunan jalan tol di Indonesia yang sudah dibangun saat ini dan juga konstruksi lainnya,” jelas dia.
Lebih lanjut, Pepen menekankan bahwa keberadaan aktivitas tambang juga memberikan dampak positif dari sisi sosial ekonomi, khususnya dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Tidak hanya menyerap tenaga kerja langsung, kegiatan tambang pasir ini juga dinilai memberi dampak ekonomi tidak langsung yang mampu mengurangi angka pengangguran di daerah tersebut.