CIAMIS, RADARTASIK.ID – Lebih dari satu bulan sejak diresmikannya Pusat Kuliner Alun-Alun Ciamis oleh Bupati Herdiat Sunarya, kini lokasi tersebut mulai menunjukkan penurunan aktivitas. Dari total 106 kios yang tersedia, terdiri atas 102 pedagang kaki lima (PKL) dan 4 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) makanan khas Ciamis, sejumlah besar di antaranya tampak kosong dan tidak dijaga oleh pemiliknya.
Berdasarkan pantauan lapangan, kondisi ini diperparah dengan semakin berkurangnya jumlah pengunjung, terutama setelah dua minggu pascapembukaan. Curah hujan juga turut memengaruhi minat masyarakat untuk datang.
Salah satu pedagang di Pusat Kuliner Alun-Alun Ciamis Bayu mengatakan, selama satu bulan lebih berdagang cimol di Pusat Kuliner Alun-Alun Ciamis pembeli masih kurang.
Baca Juga:Pembangunan Jalan di Desa Sukamaju Tasikmalaya Mulai Direalisasikan, 435 Meter Jalan Diperbaiki dari Dana DesaOpen Bidding Paling Tepat, Banyak Pejabat Potensial yang Bisa Mengisi Jabatan Sekda Kabupaten Tasikmalaya
“Kurangnya karena pedagang terlalu rapat jaraknya dan ramai yang berdagang sejenis,” katanya kepada Radar, Senin (2/6/2025).
Apalagi, kata dia, untuk Senin-Kamis pendapatan sangat anjlok. Banyak pengunjung yang kebanyakan duduk dan foto-foto saja. “Ya kalua hari-hari biasa rata-rata dapat Rp 50.000 per hari,” ujarnya, menjelaskan.
“Beda kalua dagang di bawah (alun-alun), penghasilan lumayan Rp 200 ribu, dari sore sampai malam,” tambahnya, menjelaskan.
Dia juga menjelaskan terkait banyaknya kios yang kosong. Di mana, para pedagang tersebut sedang libur. “Banyak kios yang tak jualan karena sedang libur. Karena penasaran masyarakat sudah menurun untuk datang ke sini,” katanya, menjelaskan.
Kemudian, lanjut dia, biasanya para pedagang mulai berjualan pada Jumat, Sabtu dan Minggu yang kondisinya ramai. Sedangkan hari-hari lain lebih memilih libur atau berjualan di tempat lain.
Pedagang lainnya, Dadang menjelaskan jika pendapatan selama berjualan di Pusat Kuliner Alun-Alun Ciamis masih bertahan seperti awal, penurunannya pun tidak terlalu signifikan.
“Alhamdulillah berjualan minuman di atas sama di bawah (alun-alun) pendapatannya sama, yakni rata-rata Rp 100-150 ribu,” ujarnya, menjelaskan. (riz)