“Kalau klub dijual seharga 1,2 miliar euro, pemilik baru berhak mengambil keputusan. Tapi tetap, peran dan orang di balik kesuksesan itu harus dihargai. Saya sampai harus memperjuangkan hak saya,” sesalnya.
“Cinta saya untuk Milan tidak akan berubah—sebagai putra Cesare, mantan kapten, ayah Christian dan Daniel, dan sebagai direktur selama lima tahun luar biasa,” tegasnya.
Maldini juga membantah tudingan bahwa dirinya bersikap individualis, meski mengakui sulit berkomunikasi dengan pemilik klub dari AS.
Baca Juga:Mengaku Diusir Thiago Motta dari Juventus, Chiesa Ingin Gabung AC MilanAC Milan Sepakat Jual Theo Hernandez ke Al Hilal Sebesar Rp610 M, Siapkan Cambiaso sebagai Pengganti
“Itu bukan individualisme, tapi tanggung jawab. Setiap keputusan penting memang harus ditangani langsung. Sebagai mantan pemain, saya terbiasa dinilai tiap tiga hari. Di awal, saya bahkan merasa tidak berguna. Leonardo bilang, ‘Tenang, kamu masih belajar.’ Tapi, ya, memang tidak mudah berkomunikasi dengan investor Amerika dan CEO asal Afrika Selatan,” jelasnya.
Ia juga membantah isu bahwa dirinya dan Massara ingin memegang kekuasaan penuh dalam transfer pemain.
“Itu tidak benar. Kami tidak pernah minta hak untuk meneken kontrak, bahkan untuk pemain pinjaman. Semua transfer mendapat persetujuan CEO dan pemilik. Kami hanya memilih profil pemain. Terkadang anggaran habis di tengah jalan—itu wajar,” ungkapnya.
“Tapi tudingan bahwa kami tak sejalan, itu tidak adil. Ambil contoh Ibrahimovic—butuh banyak diskusi untuk meyakinkan manajemen agar merekrutnya,” lanjutnya.
Soal hubungannya dengan Gerry Cardinale, pemilik RedBird, Maldini menyebut nyaris tidak ada komunikasi.
“Selama setahun, hanya sekali kami berbicara langsung, ditambah empat pesan teks. Dia bilang harus saling percaya. Saya percaya, dan kita semua tahu hasilnya. Saya yakin keputusan memecat saya dan Massara sudah dibuat sejak lama,” tuturnya.
“Kontrak dua tahun plus opsi baru ditandatangani pada 30 Juni 2022, pukul 10 malam—terlalu riskan memecat kami setelah menjuarai Scudetto,” pungkasnya.
Baca Juga:Nesta Ungkap Bedanya Rayakan Scudetto di Lazio dan AC Milan: “Di Roma Sebulan, di Milan Sehari”Presiden Al Hilal Terbang ke Paris, Rayu Simone Inzaghi dan Theo Hernandez Pindah ke Arab Saudi
Tanpa kehadiran sosok seperti Maldini, Milan terbukti semakkin terpuruk dan dipastikan tak akan bermain di Eropa musim depan.
Kini, Milan berusaha membangun kembali jembatan antara identitas klub dan arah baru yang ingin mereka tuju bersama Allegri dan Tare dengan membawa Ambrosini.