“Kenapa mengelola sebanyak itu? Mereka memperoleh keuntungan tambahan dari menjual pemain yang tidak mereka rencanakan untuk tim utama,” laanjutnya.
“Praktiknya, beli seharga satu juta euro, lalu jual lima juta. Klub lain juga melakukan ini, tapi tidak dengan cara yang adil terhadap orang-orangnya,” kritiknya.
Tudor Bisa Bertahan di Juventus
Sementara itu, Sky Sport melaporkan Juventus kini juga tengah mempertimbangkan kembali keputusan untuk berpisah dengan Igor Tudor.
Baca Juga:Reijnders Sepakat Gabung Man City, Milan Siap Gelontorkan Duit Rp1,3 Triliun di Bursa Transfer Musim PanasInzaghi Ragu Bertahan di Inter, Fabregas Muncul Jadi Kandidat Penggant
Sebelumnya, Juventus aktif mencari pelatih baru dan sempat mendekati Antonio Conte, namun ia memilih bertahan di Napoli.
Upaya mendatangkan Gian Piero Gasperini pun gagal karena pelatih asal Grugliasco itu tetap pada pilihannya dan tampaknya akan melatih Roma musim depan.
Belakangan, muncul nama Marco Silva dari Fulham, sosok yang disukai Comolli, meski belum pernah melatih di Italia.
Meski situasi di markas Juventus di Continassa kian memanas, tapi bisa jadi tak berujung pada perubahan apapun.
Justru muncul opsi mempertahankan Tudor kini semakin terbuka. Juventus dikabarkan bersedia mempertahankannya jika tidak ada pelatih lain yang dianggap benar-benar lebih baik dari eks pelatih Lazio itu.
Tudor sendiri masih menunggu kepastian. Ia mendapatkan dukungan dari para pemain dan berhasil membawa tim lolos ke Liga Champions musim depan.
Jika Juventus ingin mengakhiri kerja sama, mereka harus membayar penalti yang tercantum dalam kontrak Tudor, dan yang lebih penting, menemukan pengganti yang lebih layak, sebuah skenario yang tampaknya semakin sulit terwujud seiring berjalannya waktu.