Warga Keluhkan Jalan Rusak dan Sungai Keruh, Diduga Akibat Aktivitas Tambang Sirtu di Gunung Galunggung

tambang galunggung
Sungai Cikunir keruh dan Jalan Cisinga rusak, Minggu 1 Juni 2025. (Diki Setiawan/Radartasik.id)
0 Komentar

Menanggapi hal tersebut, Wildan, fungsional pada Bidang Jalan Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Perumahan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPU-TRPP-LH) Kabupaten Tasikmalaya, menjelaskan bahwa jalan Cisinga memiliki panjang total 23,69 kilometer. Dari total itu, sepanjang 16,990 kilometer dalam kondisi baik, 1,400 kilometer dalam kondisi sedang, 2,5 kilometer rusak ringan, dan 2,8 kilometer rusak berat.

“Untuk kondisi jalan Cisinga yang mantap 77,63 persen dan tidak mantap 22,37 persen. Untuk tahun 2025, kegiatan pemeliharaan jalan Cisinga berkala jalan sebesar Rp 200 juta,” terang Wildan.

Ia menyebutkan, asumsi penanganan jalan Cisinga secara berkala dilakukan setiap 2–3 tahun, sehingga kebutuhan tahunan dapat diestimasi sepertiga dari total kebutuhan, yaitu sekitar Rp 13,8 miliar.

Baca Juga:Tahun Moncer Anak Tokoh NUUsulan Pengisian Jabatan Kosong Pemkot Tasikmalaya Mentah Lagi-Mentah Lagi, DPRD Sarankan Ditelusuri!

Untuk penanganan menyeluruh sekaligus dalam satu tahun, biaya rekonstruksi diperkirakan sebesar Rp 13.500.272.800, rehabilitasi sedang Rp 3.865.751.400, pemeliharaan rutin Rp 704.277.500, dan berkala Rp 13.835.565.380. “Total estimasi tahun pertama kurang lebih Rp 31.905.867.080,” jelasnya.

“Kesimpulannya dibutuhkan anggaran total kurang lebih Rp 32 miliar untuk menangani keseluruhan kondisi jalan. Namun, dengan pendekatan pemeliharaan tahunan yang realistis dan terjadwal,” tambah dia.

Menurutnya, pada tahun pertama penanganan akan difokuskan pada kerusakan mayoritas, lalu tahun-tahun berikutnya akan difokuskan pada pemeliharaan preventif dan berkala. Dengan pola ini, diharapkan infrastruktur jalan dapat dipulihkan dan dijaga dengan efektif dalam tiga tahun. (Diki Setiawan)

0 Komentar