“Mulai besok, semua kenangan indah itu tak lagi berarti. Semuanya akan kembali pada malam ini, final yang ingin dilupakan secepat mungkin,” ujarnya.
Menurutnya, PSG memang tampil luar biasa, dengan pelatih Luis Enrique dan Desiré Doué jadi sorotan utama. Tapi itu tak bisa dijadikan alasan untuk menutupi buruknya performa Inter.
“Ini kekalahan yang menunjukkan perbedaan kelas. Sebuah pemandangan yang belum pernah terlihat selama era Inzaghi,” paparnya.
Baca Juga:Di Canio Murka Inter Dibantai PSG 5-0 di Final Liga Champions: “Ini Bukan Pertandingan Futsal!”Prediksi PSG vs Inter Milan: Begini Cara Inzaghi Kalahkan Luis Enrique
Kini, Inter harus menatap ke depan. Piala Dunia Antarklub sudah menanti, dan waktu untuk menyembuhkan luka yang sangat membekas dalam ingatan fans Inter.
“Ini adalah epilog yang menyakitkan. Sebuah akhir musim yang sebenarnya bisa tetap dikenang dengan manis—meski kalah di final—asal tidak seperti ini. Tapi kini, yang tersisa hanya bencana. Terlalu menyakitkan untuk dikenang. Terlalu mengerikan untuk menjadi kenyataan,” pungkasnya.